Senin, 25 Oktober 2021
Sabtu, 16 Oktober 2021
KAMI JUGA PUNYA DALIL
Kami Juga Punya Dalil !
Ketahuilah, bahwa sebagian saudara-saudara kita kaum Muslimin yang membolehkan untuk mengadakan perayaan maulid Nabi Muhammad shollallohu alaihi wa sallam, mereka mengaku mempunyai Dalil-dalil atau Hujjah atau Argumentasi, yang mendukung atau menunjukkan bolehnya melakukan perayaan Maulid tersebut.
Atau dengan kata lain, mereka mengatakan : *"Kami Juga Punya Dalil" tentang dibolehkannya mengadakan perayaan Maulid Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam.
*Benarkah ?*
Ya, benar ! Mereka juga punya dalil.
Tetapi, kalau kita perhatikan dalil-dalil mereka tersebut dalam permasalahan ini, maka semua dalil tersebut tidak terlepas dari 4 (empat) keadaan, yaitu :
1. Ayat-ayat atau hadits yang dijadikan dalil tersebut adalah shahih, tetapi tidak tepat dalam pendalilan, alias keliru, dan cenderung dipaksa-paksakan, untuk mendukung argumentasi mereka.
2. Hadits-hadits yang dijadikan dalil, kebanyakannya Dha’if (lemah), sangat lemah, bahkan ada yang Maudhu’ (palsu), yang itu semua tidak layak dijadikan dalil.
3. Mereka juga menukilkan perkataan atau pendapat sebagian ulama untuk dijadikan dalil, padahal perkataan atau pendapat para ulama itu bukan sebagai dalil, jika menyelisihi dalil-dalil yang shahih dari Al-Qur’an maupun dari As-Sunnah.
Pokoknya yang penting ada ulama yang berfatwa membolehkan, ada dalil yang mendukungnya ataupun tidak, maka para ulama itu akan diikuti dengan cara membabi buta (taqlid), dan dijadikan senjata untuk mendukung pendapat mereka.
4. Seringkali pula, mereka *membuat-buat alasan-alasan yang dipaksakan*, untuk mencapai tujuan/keinginan mereka yang rusak tersebut, yaitu tetap menginginkan diadakannya Maulid, meskipun jelas-jelas bukan perkara yang disyari’atkan dalam agama lslam ini.
Demikian itulah keadaannya dan kenyataannya, dari dalil-dalil yang mereka gunakan.
Dan insya Allah, akan kita sebutkan sebagian dari dalil-dalil mereka tersebut, berikut jawaban dan bantahannya, sesuai dengan yang dimudahkan oleh Allah Ta’ala untuk menerangkannya.
Insya Allah, akan kami sebutkan dan jelaskan dalam pembahasan pada Fawaid yang berikutnya, secara berkala dan bersambung .....
Nas-alulloha At-Taufiq wal Istiqomah
Semoga bermanfaat bagi kita semuanya.
Di tulis oleh: Ustadz Abu Abdirrohman Yoyok WN Sby
----------------
Rabu, 13 Oktober 2021
HUKUM MEMBUKA WAJAH MAYAT SAAT DI KUBURKAN
Hukum Membuka Wajah Mayat Saat di Kuburkan
BENARKAH NAMA MALAIKAT PENCATAT AMAL ITU ROQIB DAN 'ATID ?
Benarkah Nama Malaikat Pencatat Amal itu Raqib dan Atit?
Bismillah, wassholaatu wassalam ala Rasulillah, waba’du.
Informasi yang kita dapatkan terkait Roqib dan Atid, adalah nama dua malaikat pencatat amal. Roqib adalah malaikat yang mencatat amal baik, sedangkan Atid adalah pencatat amal buruk. Pernyataan ini disimpulkan dari firman Allah ta’ala,
إِذْ يَتَلَقَّى الْمُتَلَقِّيَانِ عَنِ الْيَمِينِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيدٌ (17) مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ (18)
"Wahai manusia, ingatlah ketika dua malaikat yang ditugaskan mencatat amal setiap amal manusia saling bertemu. Yang satu berada di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kirinya. Tidak ada suatu kata yang diucapkannya melainkan ada di sisinya Raqib dan Atid." (QS. Qaaf: 17-18).
Namun yang mengejutkan, setelah kita mempelajari penjelasan para ulama, tentang makna Raqib dan ‘Atid pada ayat ini, ternyata tidak menunjukkan bahwa kedua sebutan ini adalah nama daripada dua malaikat pencatat amal.
Para ulama menjelaskan, bahwa raqib dan atid ini adalah dua sifat yang dimiliki oleh malaikat pencatat amal perbuatan, bukan sebagai nama dua malaikat. Jadi roqib itu sifat dan atid itu sifat. Sehingga pemaknaan yang tepat, malaikat pencatat amal yang berada di sebelah kanan memiliki sifat raqib dan atid. Demikian pula yang disebelah kiri, memiliki sifat raqib dan atid.
Lalu apa makna raqib dan apa makna atid?
Imam Qurtubi menjelaskan dalam kitab tafsir beliau,
Terkait makna Raqib ada tiga pendapat :
1. Yang senantiasa mengikuti
2. Penjaga, ini dinyatakan oleh As-Suddi
3. Saksi, dinyatakan oleh Ad-Dhohak.
Adapun Atid, ada dua pendapat :
1. Yang senantiasa menyertai tanpa pernah absen
2. Penjaga yang disiagakan untuk menjaga hamba atau sebagai saksi atas amal perbuatan seorang hamba.
(Lihat kitab tafsir beliau, Al-Jami’ Li Ahkam Al-Quran, untuk tafsiran surat Qaf ayat 18).
Syaikh Muhammad bin Sholih Al-‘Utsaimin memberikan kesimpulan tentang makna Raqib dan Atid. Beliau menjelaskan,
(رقيب ) مراقب ليلاً ونهاراً ، لا ينفك عن الإنسان . ( عتيد ) حاضر ، لا يمكن أن يغيب ويوكل غيره ، فهو قاعد مراقب حاضر ، لا يفوته شيء.
"Raqib adalah yang senantiasa mengawasi siang dan malam, tidak pernah berpisah dengan manusia. Atid maknanya, yang senantiasa hadir, tidak mungkin absen atau mewakilkan tugas kepada yang lain. Dia selalu berada memgawasi dan hadir. Tidak ada satupun yang terluput.
(Tafsir Al-Qur’an Al-Karim, Ibnu ‘Utsaimin, hal. 93. Surat Al-Hujurat – Al Hadid).
Syaikh Sulaiman Al-Asyqor dalam buku beliau A’lam Al-Malaikah (Alam-Alam Malaikat), menyampaikan kritikan terhadap pernyataan yang menyebutkan bahwa raqib dan atid adalah nama dua malaikat pencatat amal,
يذكر بعض العلماء أن من الملائكة من اسمه رقيب وعتيد ، استدلالاً بقوله تعالى : ( ما يلفظ من قولٍ إلاَّ لديه رقيب عتيدٌ ) وما ذكروه غير صحيح ، فالرقيب والعتيد هنا وصفان للملكين اللذين يسجلان أعمال العباد ، ومعنى رقيب وعتيد أي : ملكان حاضران شاهدان ، لا يغيبان عن العبد ، وليس المراد أنهما اسمان للملكين
"Sebagian ulama menyebutkan, bahwa diantara malaikat ada yang bernama Raqib dan Atid. Berdalil dengan firman Allah ta’ala, “Tidak ada suatu kata yang diucapkannya melainkan ada di sisinya Raqib dan Atid.” Pernyataan mereka ini kurang tepat. Raqib dan Atid di sini maksudnya adalah dua sifat yang melekat pada dua malaikat yang mencatat amal perbuatan para hamba. Raqib dan atid maknanya, dua malaikat yang senantiasa hadir (di sisi manusia) dan menjadi saksi, dua malaikat yang tidak pernah absen dari seorang hamba. Dan bukanlah makna yang dimaksud, bahwa raqib dan atid ini adalah nama untuk dua malaikat."
(A’lam Al-Malaikah, hal. 18).
Lantas siapa nama dua malaikat pencatat amal ini?
Bila kita melihat tekstual surat Qaf ayat 17 di atas, hanya disebutkan malaikat yang berada di sebelah kiri dan malaikat di sebelah kanan. Tidak ada dalil yang menjelaskan namanya. Maka, sikap yang tepat adalah mengikuti istilah-istilah yang digunakan oleh dalil. Kaidah yang berlaku dalam masalah iman kepada malaikat, di jelaskan oleh Syaikh Abdulkarim al-Hudair dalam salah satu sesi ceramah beliau,
ومنهم من بقي على الغيب، إنما أخبرنا عنه إجمالاً، فنؤمن به إجمالاً، وما أخبرنا عنه تفصيلاً يجب علينا أن نؤمن به تفصيلاً
"Di antara malaikat ada yang tidak dikabarkan nama dan tugasnya, hanya dikabarkan secara global saja. Maka kita imani secara global. Malaikat yang dikabarkan kepada kita secara detail (seperti nama, tugas dan sifatnya), kita imani secara detail pula."
(http://shkhudheir.com/lecture/1569280081)
Di samping itu, pengetahuan terkait nama malaikat pencatat amal ini, tidak berpengaruh pada tambah dan berkurangnya amal. Cukup bagi seorang mengetahui subtansinya itu sudah cukup untuk memupuk ketakwaan. Yaitu ada malaikat yang berada di sebelah kanan, mencatat amal kebaikan dan malaikat di sebelah kiri kita, yang tugasnya mencatat amal keburukan.
Dari Abu Umamah, bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
ان صاحب الشمال ليرفع القلم ست ساعات عن العبد المسلم المخطئ, فان ندم واستغفر الله منها ألقاها, والا كتبت واحدة
"Sesungguhnya malaikat yang berada di sebelah kiri, akan mengangkat penanya selama enam jam, dari mencatat amal seorang hamba yang berbuat dosa. Jika dia menyesal dan memohon ampun kepada Allah atas dosa itu, maka malaikat itu tidak akan mencatatnya. Jika tidak, maka dosa itu akan dicatat sebagai satu dosa."
(HR. Tabrani, dinilai shahih dalam Shahih Al-Jami’ 2/212).
Demikian..
Wallahua’lam bis showab.
*******
Sumber: https://konsultasisyariah.com
Oleh: Ahmad Anshori, Lc
HALALKAH MAKANAN MAULID NABI ?
Halalkah Makanan Maulid Nabi?
Oleh: Ustadz Dr. Aris Munandar, M.P.I.
Pertanyaan:
Bolehkan memakan makanan yang dibagikan dalam acara peringatan maulid nabi?
Jawaban:
Tidak ada dalam ajaran Islam yang murni suatu acara yang disebut dengan peringatan maulid nabi. Para sahabat, tabiin, imam mazhab yang empat ataupun ulama yang semasa dengan mereka mengenal acara ini dalam agama ini.
Acara maulid nabi itu pertama kali diada-adakan oleh para ahli bid'ah tepatnya orang-orang Bathiniah (sekte Syi'ah yang sangat ekstrem. Kemudian banyak orang yang ikut-ikutan mengadakan acara ini, padahal para ulama di sepanjang zaman dan dari berbagai kota mengingkarinya.
Menimbang hal di atas maka semua hal yang dikhususkan oleh banyak orang pada hari maulid nabi semisal mengadakan perayaan dan keramaian serta acara makan-makan itu tergolong kegiatan yang haram karena mereka ingin dengan kegiatan tersebut menyemarakkan hari raya yang mengada-ada dalam agama kita.
Syeikh Salih Al-Fauzan dalam Bayan li Akhta’ Ba’dhil Kuttab Hal. 268-270 mengatakan,
“Sangatlah jelas adanya perintah untuk mengikuti syariat Allah dan rasul-Nya dalam Al Quran dan sunnah disamping larang membuat amalan mengada-ada dalam agama.
Allah ta'ala berfirman,
قُلْ إِنْ كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ
"Katakanlah jika memang benar-benar mencintai Allah maka ikutilah aku niscaya Allah akan mencintai kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian"
(QS. Ali Imran:31).
اتَّبِعُواْ مَا أنزل إِلَيْكُم مِّن رَّبِّكُمْ وَلاَ تَتَّبِعُواْ مِن دُونِهِ أَوْلِيَاء قَلِيلًا مَّا تَذَكَّرُونَ
"Ikutilah ajaran yang diturunkan kepada kalian dari Rab kalian dan janganlah kalian mengikuti tandingan-tandingan Allah. Sungguh sedikit orang yang mau mengambil pelajaran."
(QS. Al A’raf:3).
وَأَنَّ هَذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ وَلاَ تَتَّبِعُواْ السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَن سَبِيلِهِ
“Sesungguhnya inilah jalan-Ku yang lurus. Ikutilah jalan tersebut dan janganlah kalian mengikuti berbagai jalan yang hanya akan menyimpangkan kalian dari jalan-Nya”
(QS. Al-An’am: 153).
Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إن أصدق الحديث كتاب الله، وخير الهدي هدي محمد ، وشر الأمور محدثاتها
"Sesungguhnya perkataan yang paling benar adalah firman Allah dan sebaik-baik petunjuk beragama adalah petunjuk Muhammad dan sejelek-jelek urusan dalam agama adalah berbagai perkara yang diada-adakan."
(HR. Nasai, no. 1578, dinilai sahih oleh Al-Albani)
من أحدث في أمرنا هذا ما ليس منه فهو رد وفي رواية لمسلم : من عمل عملًا ليس عليه أمرنا فهو رد
"Siapa saja yang mengada-ada dalam agama ini sesuatu yang sebenarnya bukanlah bagian darinya maka hal yang diada-adakan tersebut itu tertolak”
(HR Bukhari dan Muslim dari Aisyah).
Dalam salah satu riwayat Muslim, Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Siapa saja yang melakukan amalan yang tidak kami ajarkan maka amalan tersebut tertolak.”
Diantara amalan mengada-ada yang dibuat oleh sebagian orang adalah acara peringatan maulid nabi yang di adakan pada bulan Rabiul Awal. Bentuk acara peringatan ini beragam:
Ada yang berupa sekedar kumpul-kumpul lalu dibacakan kisah kelahiran nabi, ada juga yang berisi ceramah dan syair yang dibacakan dalam kesempatan tersebut, ada juga berupa membuat makanan, kue, dll yang disuguhkan kepada semua hadirin, ada yang mengadakan acara tersebut di masjid, ada juga yang mengadakannya di dalam rumah, ada juga yang tidak mencukupkan diri dengan hal-hal di atas namun acara kumpul-kumpul ini dicampuri berbagai hal yang haram dan kemungkaran semisal campur baur laki-laki dan perempuan, tarian dan nyanyian. Bahkan ada yang dicampuri dengan kemusyrikan berupa berdoa meminta sesuatu kepada Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam.
Peringatan maulid nabi dengan berbagai bentuk dan ragamnya serta beragam niat orang-orang yang melakukannya tidak disangsikan lagi sebagai amalan mengada-ada yang baru muncul jauh setelah tiga generasi emas Islam.
Pencetus pertama yang mengadakan acara maulid nabi adalah Al-Muzhaffar Abu Said Kubburi, Raja Irbil pada akhir abad keenam atau awal abad ketujuh hijriah sebagaimana penuturan banyak ahli tafsir semisal Ibnu Katsir, Ibnu Khalikan, dll.
Abu Syamah mengatakan,
“Orang yang pertama kali mengadakan peringatan maulid nabi di daerah Al-Mushil adalah Umar bin Muhammad Al-Mula, seorang shalih yang terkenal. Raja Irbil dan lainnya tidak lain hanyalah meneladani Umar bin Muhammad.
Ibnu Katsir dalam Bidayah 13:137 ketika menjelaskan biografi Abu Said Kubburi mengatakan,
“Ia yang mengadakan maulid dengan bentuk perayaan besar-besaran pada bulan Rabiul Awal. As-Sabth mengatakan, “Sebagian orang yang menyaksikan hidangan makanan yang disajikan oleh Al-Muzhaffar dalam salah satu acara peringatan maulid nabi bercerita bahwa ketika itu Al-Muzhaffar menyediakan lima ribu kepala kambing panggang, sepuluh ribu ayam, seratus ribu mangkuk besar, dan tiga puluh ribu piring berisi kue-kue. Al-Muzhaffar juga menyelenggarakan pentas nyanyi sufi dari siang sampai pagi berikutnya bahkan Al-Muzhaffar ikut menerima bersama para sufi dalam acara tersebut.”
Jadi perkara paling penting yang digunakan oleh para penggemar maulid adalah membuat beragam makanan lalu membagikannya dan mengajak orang untuk turut menikmatinya. Sehingga seorang muslim yang bersama mereka melakukan aktivitas ini dengan memakan makanan yang mereka sediakan dan duduk di jamuan mereka, tidak diragukan lagi ia dikategorikan turut memeriahkan acara bid'ah dan membantu terselenggarakannya perayaan tersebut. Padahal Allah melarang tolong-menolong dalam dosa dalam firman-Nya
وَتَعَاوَنُواْ عَلَى الْبرِّ وَالتَّقْوَى وَلاَ تَعَاوَنُواْ عَلَى الإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ) المائدة
"Dan tolong menolonglah kalian dalam kebaikan dan takwa dan janganlah kalian tolong menolong dalam dosa dan pelanggaran”
(QS. Al-Maidah: 2).
Oleh karena itulah terdapat fatwa-fatwa ulama yang mengharamkan untuk memakan makanan yang dibagikan pada saat peringatan maulid nabi ataupun acara bidah lainnya.
Syekh Ibnu Baz sebagaimana dalam Majmu Fatawa-nya 9:74 mendapatkan pertanyaan sebagai berikut,
“Apa hukum sembelihan yang ada dalam acara peringatan maulid nabi?”.
Syeikh menjawab dengan cara merinci status hukum untuk sembelihan tersebut menjadi dua:
Pertama, Jika disembelih untuk shahibul maulid (baca: mendekatkan diri kepada nabi) maka ini adalah kemusyrikan besar.
Kedua, Jika disembelih untuk dimakan maka tidak mengapa memakannya namun seyogyanya tidak memakan sembelihan tersebut sebagaimana tidak menghadiri dan mendatangi acara peringatan maulid nabi dalam rangka mengingkari acara tersebut dengan ucapan dan dengan perbuatan.
Akan tetapi diperbolehkan menghadiri acara peringatan maulid nabi jika dalam rangka menasihati mereka dengan catatan tidak ikut memakan makanan yang disediakan dan tidak pula mengikuti acara-acara tertentu dalam rangka peringatan maulid nabi. Demikian fatwa dan penjelasan Syeikh Ibnu Baz dalam masalah ini.”
_________________
Referensi: alsalafway.com
Sumber: https://konsultasisyariah.com
Senin, 11 Oktober 2021
WASPADA ‼️ INILAH 63 DAFTAR PENERBIT BUKU-BUKU SESAT SYI'AH LAKNATULLAH
Waspada ‼️ Inilah 63 Daftar Penerbit Buku-Buku Sesat Syi'ah Laknatullah
01) PENERBIT : LENTERA
1. Akhlak Keluarga Nabi, Musa Jawad Subhani
2. Ar-Risalah, Syaikh Ja’far Subhani
3. As-Sair Wa As-suluk, Sayid Muhammad Mahdi Thabathaba’i Bahrul Ulum
4. Bagaimana Membangun Kepribadian Anda, Khalil Al Musawi
5. Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana, Khalil al-Musawi
6. Bagaimana Menyukseskan Pergaulan, Khalil al-Musawi
7. Belajar Mudah Tasawuf, Fadlullah Haeri
8. Belajar Mudah Ushuluddin, Syaikh Nazir Makarim Syirasi
9. Berhubungan dengan Roh, Nasir Makarim Syirazi
10. Ceramah-Ceramah (1), Murtadha Muthahhari
11. Ceramah-Ceramah (2), Murtadha Muthahhari
12. Dunia Wanita Dalam Islam, Syaikh Husain Fadlullah
13. Etika Seksual dalam Islam, Murtadha Muthahhari
14. Fathimah Az-Zahra, Ibrahim Amini
15. Fiqih Imam Ja’far Shadiq [1], Muhammad Jawad Mughniyah
16. Fiqih Imam Ja’far Shadiq Buku [2], Muh Jawad Mughniyah
17. Fiqih Lima Mazhab, Muh Jawad Mughniyah
18. Fitrah, Murthadha Muthahhari
19. Gejolak Kaum Muda, Nasir Makarim Syirazi
20. Hak-hak Wanita dalam Islam, Murtadha Muthahhari
21. Imam Mahdi Figur Keadilan, Jaffar Al-Jufri (editor)
22. Kebangkitan di Akhirat, Nasir Makarim Syirazi
23. Keutamaan & Amalan Bulan Rajab, Sya’ban dan Ramadhan,Sayid Mahdi al-Handawi
24. Keluarga yang Disucikan Allah, Alwi Husein, Lc
25. Ketika Bumi Diganti Dengan Bumi Yang Lain, Jawadi Amuli
26. Kiat Memilih Jodoh, Ibrahim Amini
27. Manusia Sempurna, Murtadha Muthahhari
28. Mengungkap Rahasia Mimpi, Imam Ja’far Shadiq
29. Mengendalikan Naluri, Husain Mazhahiri
30. Menumpas Penyakit Hati, Mujtaba Musawi Lari
31. Metodologi Dakwah dalam Al-Qur’an, Husain Fadhlullah
32. Monoteisme, Muhammad Taqi Misbah
33. Meruntuhkan Hawa Nafsu Membangun Rohani, Husain Mazhahiri
34. Memahami Esensi AL-Qur’an, S.M.H. Thabatabai
35. Menelusuri Makna Jihad, Husain Mazhahiri
36. Melawan Hegemoni Barat, M. Deden Ridwan (editor)
37. Mengenal Diri, Ali Shomali
38. Mengapa Kita Mesti Mencintai Keluarga Nabi Saw, Muhammad Kadzim Muhammad Jawad
39. Nahjul Balaghah, Syarif Radhi (penyunting)
40. Penulisan dan Penghimpunan Hadis, Rasul Ja’farian
41. Perkawinan Mut’ah Dalam Perspektif Hadis dan Tinjauan Masa Kini, Ibnu Mustofa (editor)
42. Perkawinan dan Seks dalam Islam, Sayyid Muhammad Ridhwi
43. Pelajaran-Pelajaran Penting Dalam Al-Qur’an (1), Murtadha Muthahhari
44. Pelajaran-Pelajaran Penting Dalam Al-Qur’an (2), Murtadha Muthahhari
45. Pintar Mendidik Anak, Husain Mazhahiri
46. Rahasia Alam Arwah, Sayyid Hasan Abthahiy
47. Suara Keadilan, George Jordac
48. Yang Hangat dan Kontroversial dalam Fiqih, Ja’far Subhani
49. Wanita dan Hijab, Murtadha Muthahhari
--------------------
*02) PENERBIT : PUSTAKA HIDAYAH*
1. 14 Manusia Suci, WOFIS IRAN
2. 70 Salawat Pilihan, Al-Ustads Mahmud Samiy
3. Agama Versus Agama, Ali Syari’ati
4. Akhirat dan Akal, M Jawad Mughniyah
5. Akibat Dosa, Ar-Rasuli Al-Mahalati
6. Al-Quran dan Rahasia angka-angka, Abu Zahrah Al Najdiy
7. Asuransi dan Riba, Murtadha Muthahhari
8. Awal dan Sejarah Perkembangan Islam Syiah, S Husain M Jafri
9. Belajar Mudah Ushuluddin, Dar al-Haqq
10. Bimbingan Keluarga dan Wanita Islam, Husain Ali Turkamani
11. Catatan dari Alam Ghaib, S Abd Husain Dastaghib
12. Dari Saqifah Sampai Imamah, Sayyid Husain M. Jafri
13. Dinamika Revolusi Islam Iran, M Riza Sihbudi
14. Falsafah Akhlak, Murthadha Muthahhari
15. Falsafah Kenabian, Murthada Muthahhari
16. Gerakan Islam, A. Ezzati
17. Humanisme Antara Islam dan Barat, Ali Syari’ati
18. Imam Ali Bin Abi Thalib & Imam Hasan bin Ali Ali Muhammad Ali
19. Imam Husain bin Ali & Imam Ali Zainal Abidin Ali Muhammad Ali
20. Imam Muhammad Al Baqir & Imam Ja’far Ash-Shadiq Ali Muhammad Ali
21. Imam Musa Al Kadzim & Imam Ali Ar-Ridha Ali Muhammad Ali
22. Inilah Islam, SMH Thabataba’i
23. Islam Agama Keadilan, Murtadha Muthahhari
24. Islam Agama Protes, Ali Syari’ati
25. Islam dan Tantangan Zaman, Murthadha Muthahhari
26. Jejak-jejak Ruhani, Murtadha Muthahhari
27. Kepemilikan dalam Islam, S.M.H. Behesti
28. Keutamaan Fatimah dan Ketegaran Zainab, Sayyid Syarifuddin Al Musawi
29. Keagungan Ayat Kursi, Muhammad Taqi Falsafi
30. Kisah Sejuta Hikmah, Murtadha Muthahhari
31. Kisah Sejuta Hikmah [1], Murthadha Muthahhari
32. Kisah Sejuta Hikmah [2],Murthadha Muthahhari
33. Memilih Takdir Allah, Syaikh Ja’far Subhani
34. Menapak Jalan Spiritual, Muthahhari & Thabathaba’i
35. Menguak Masa Depan Umat Manusia, Murtadha Muthahhari
36. Menolak Isu Perubahan Al-Quran, Rasul Ja’farian
37. Mengurai Tanda Kebesaran Tuhan, Imam Ja’far Shadiq
38. Misteri Hari Pembalasan, Muhsin Qara’ati
39. Muatan Cinta Ilahi, Syekh M Mahdi Al-syifiy
40. Nubuwah Antara Doktrin dan Akal, M Jawad Mughniyah
41. Pancaran Cahaya Shalat, Muhsin Qara’ati
42. Pengantar Ushul Fiqh, Muthahhari & Baqir Shadr
43. Perayaan Maulid, Khaul dan Hari Besar Islam, Sayyid Ja’far Murtadha al-Amili
44. Perjalanan-Perjalan an Akhirat, Muhammad Jawad Mughniyah
45. Psikologi Islam, Mujtaba Musavi Lari
46. Prinsip-Prinsip Ijtihad Dalam Islam, Murtadha Muthahhari& M. Baqir Shadr
47. Rasulullah SAW dan Fatimah Ali Muhammad Ali
48. Rasulullah: Sejak Hijrah Hingga Wafat, Ali Syari’ati
49. Reformasi Sufistik, Jalaluddin Rakhmat
50. Salman Al Farisi dan tuduhan Terhadapnya, Abdullah Al Sabitiy
51. Sejarah dalam Perspektif Al-Quran, M Baqir As-Shadr
52. Tafsir Surat-surat Pilihan [1], Murthadha Muthahhari
53. Tafsir Surat-surat Pilihan [2], Murthadha Muthahhari
54. Tawasul, Tabaruk, Ziarah Kubur, Karamah Wali, Syaikh Ja’far Subhani
55. Tentang Dibenarkannya Syafa’at dalam Islam, Syaikh Ja’far Subhani
56. Tujuan Hidup, M.T. Ja’fari
57. Ummah dan Imamah, Ali Syari’ati
58. Wanita Islam & Gaya Hidup Modern, Abdul Rasul Abdul Hasan al-Gaffar
--------------------
*03) PENERBIT : MIZAN*
1. 40 Hadis [1], Imam Khomeini
2. 40 Hadis [2], Imam Khomeini
3. 40 Hadis [3], Imam Khomeini
4. 40 Hadis [4], Imam Khomeini
5. Akhlak Suci Nabi yang Ummi, Murtadha Muthahhari
6. Allah dalam Kehidupan Manusia, Murtadha Muthahhari
7. Bimbingan Islam Untuk Kehidupan Suami-Istri, Ibrahim Amini
8. Berhaji Mengikuti Jalur Para Nabi, O.Hasem
9. Dialog Sunnah Syi’ah, A Syafruddin al-Musawi
10. Eksistensi Palestina di Mata Teheran dan Washington, M Riza Sihbudi
11. Falsafah Pergerakan Islam, Murtadha Muthahhari
12. Falsafatuna, Muhammad Baqir Ash-Shadr
13. Filsafat Sains Menurut Al-Quran, Mahdi Gulsyani
14. Gerakan Islam, A Ezzati
15. Hijab Gaya Hidup Wanita Muslim, Murtadha Muthahhari
16. Hikmah Islam, Sayyid M.H. Thabathaba’i
17. Ideologi Kaum Intelektual, Ali Syari’ati
18. Ilmu Hudhuri, Mehdi Ha’iri Yazdi
19. Islam Aktual, Jalaluddin Rakhmat
20. Islam Alternatif, Jalaluddin Rakhmat
21. Islam dan Logika Kekuatan, Husain Fadhlullah
22. Islam Mazhab Pemikiran dan Aksi, Ali Syari’ati
23. Islam Dan Tantangan Zaman, Murtadha Muthahhari
24. Islam, Dunia Arab, Iran, Barat Dan Timur tengah, M Riza Sihbudi
25. Isu-isu Penting Ikhtilaf Sunnah-Syi’ah, A Syafruddin Al Musawi
26. Jilbab Menurut Al Qur’an & As Sunnah, Husain Shahab
27. Kasyful Mahjub, Al-Hujwiri
28. Keadilan Ilahi, Murtadha Muthahhari
29. Kepemimpinan dalam Islam, AA Sachedina
30. Kritik Islam Atas Marxisme dan Sesat Pikir Lainnya, Ali Syari’ati
31. Lentera Ilahi Imam Ja’far Ash Shadiq
32. Manusia dan Agama, Murtadha Muthahhari
33. Masyarakat dan sejarah, Murtadha Muthahhari
34. Mata Air Kecemerlangan, Hamid Algar
35. Membangun Dialog Antar Peradaban, Muhammad Khatami
36. Membangun Masa Depan Ummat, Ali Syari’ati
37. Mengungkap Rahasia Al-Qur’an, SMH Thabathaba’i
38. Menjangkau Masa Depan Islam, Murtadha Muthahhari
39. Menjawab Soal-soal Islam Kontemporer, Jalaluddin Rakhmat
40. Menyegarkan Islam, Chibli Mallat (*0
41. Menjelajah Dunia Modern, Seyyed Hossein Nasr
42. Misteri Kehidupan Fatimah Az-Zahra, Hasyimi Rafsanjani
43. Muhammad Kekasih Allah, Seyyed Hossein Nasr
44. Muthahhari: Sang Mujahid Sang Mujtahid, Haidar Bagir
45. Mutiara Nahjul Balaghah, Muhammad Al Baqir
46. Pandangan Dunia Tauhid,. Murtadha Muthahhari
47. Para Perintis Zaman Baru Islam,Ali Rahmena
48. Penghimpun Kebahagian, M Mahdi Bin Ad al-Naraqi
49. PersinggahanPara Malaikat, Ahmad Hadi
50. Rahasia Basmalah Hamdalah, Imam Khomeini
51. Renungan-renungan Sufistik, Jalaluddin Rakhmat
52. Rubaiyat Ummar Khayyam, Peter Avery
53. Ruh, Materi dan Kehidupan, Murtadha Muthahhari
54. Spritualitas dan Seni Islam, Seyyed Hossein Nasr
55. Syi’ah dan Politik di Indonesia, A. Rahman Zainuddin (editor)
56. Sirah Muhammad, M. Hashem
57. Tauhid Dan Syirik, Ja’far Subhani
58. Tema-Tema Penting Filsafat, Murtadha Muthahhari
59. Ulama Sufi & Pemimpin Ummat, Muhammad al-Baqir
--------------------
*04) PENERBIT : YAPI JAKARTA*
1.Abdullah Bin Saba’ dalam Polemik, Non Mentioned
2.Abdullah Bin Saba’ Benih Fitnah, M Hashem
3.Al Mursil Ar Rasul Ar Risalah, Muhammad Baqir Shadr
4.Cara Memahami Al Qur’an, S.M.H. Bahesti
5.Hukum Perjudian dalam Islam, Sayyid Muhammad Shuhufi
6.Harapan Wanita Masa Kini, Ali Shari’ati
7.Hubungan Sosial Dalam Islam, Sayyid Muh Suhufi
8.Imam Khomeini dan Jalan Menuju Integrasi dan Solidaritas Islam, Zubaidi Mastal
9.Islam Dan Mazhab Ekonomi, Muhammad Baqir Shadr
10. Kedudukan Ilmu dalam Islam, Sayyid Muh Suhufi
11. Keluarga Muslim, Al Balaghah Foundation
12. Kebangkitan Di Akhirat, Nasir Makarim Syirazi
13. Keadilan Ilahi, Nasir Makarim Syirazi
14. Kenabian, Nasir Makarim Syirazi
15. Kota Berbenteng Tujuh, Fakhruddin Hijazi
16. Makna Ibadah, Muhammad Baqir Shadr
17. Menuju Persahabatan, Sayyid Muh Suhufi
18. Mi’raj Nabi, Nasir Makarim Syrazi
19. Nasehat-Nasehat Imam Ali, Non Mentioned
20. Prinsip-Prinsip Ajaran Islam, SMH Bahesti
21. Perjuangan Melawan Dusta, Bi’that Foundation
22. Persaudaraan dan Persahabatan, Sayyid Muh Suhufi
23. Perjanjian Ilahi Dalam Al-Qur’an, Abdul Karim Biazar
24. Rasionalitas Islam, World Shi’a Muslim Org.
25. Syahadah, Ali Shari’ati
26. Saqifah Awal Perselisihan Umat, O Hashem
27. Sebuah Kajian Tentang Sejarah Hadis, Allamah Murthadha Al Askari
28. Tauhid, Nasir Makarim Syirazi
29. Wasiat Atau Musyawarah, Ali Shari’ati
30. Wajah Muhammad, Ali Shari’ati
--------------------
*05) PENERBIT : YAPI BANGIL*
1. Akal dalam Al-Kafi, Husein al-Habsyi
2. Ajaran- ajaran Al-Quran, Sayid T Burqi & Bahonar
3. Bimbingan Sikap dan Perilaku Muslim, Al Majlisi Al-Qummi
4. Hawa Nafsu, M Mahdi Al Shifiy
5. Konsep Ulul Amri dalam Mazhab-mazhab Islam, Musthafa Al Yahfufi
6. Kumpulan Khutbah Idul Adha, Husein al-Habsyi
7. Kumpulan Khutbah Idul Fitri, Husein al-Habsyi
8. Metode Alternatif Memahami Al-Quran, Bi Azar Syirazi
9. Manusia Seutuhnya, Murtadha Muthahhari
10. Polemik Sunnah-Syiah Sebuah Rekayasa, Izzudddin Ibrahim
11. Pesan Terakhir Rasul, Non Mentioned
12. Pengantar Menuju Logika, Murtadha Muthahhari
13. Shalat Dalam Madzhab AhlulBait, Hidayatullah Husein Al-Habsyi
--------------------
*06) PENERBIT : ROSDAKARYA*
1. Catatan Kang Jalal, Jalaluddin Rakhmat
2. Derita Putri-Putri Nabi, M. Hasyim Assegaf
3. Fatimah Az Zahra, Jalaluddin Rakhmat
4. Khalifah Ali Bin Abi Thalib, Jalaluddin Rakhmat
5. Meraih Cinta Ilahi, Jalaluddin Rakhmat
6. Rintihan Suci Ahlul Bait Nabi, Jalaluddin Rakhmat
7. Tafsir Al fatihah: Mukaddimah, Jalaluddin Rakhmat
8. Tafsir Bil Ma’tsur, Jalaluddin Rakhmat
9. Zainab Al-Qubra, Jalaluddin Rakhmat
--------------------
*07) Penerbit : Al-Hadi*
1. Al-Milal wan-Nihal, Ja’far Subhani
2. Buku Panduan Menuju Alam Barzakh, Imam Khomeini
3. Fiqh Praktis, Hasan Musawa
--------------------
*08) Penerbit : CV Firdaus*
1. Al-Quran Menjawab Dilema keadilan, Muhsin Qira’ati
2. Imamah Dan Khalifah, Murtadha Muthahhari
3. Keadilan Allah Qadha dan Qadhar, Mujtaba Musawi Lari
4. Kemerdekaan Wanita dalam Keadilan Sosial Islam, Hashemi Rafsanjani
5. Pendidikan Anak: Sejak Dini Hingga Masa Depan, Mahjubah Magazine
6. Tafsir Al Mizan: Ayat-ayat Kepemimpinan, S.M.H. Thabathaba’i
7. Tafsir Al-Mizan: Surat Al-Fatihah, S.M.H. Thabathaba’i
8. Tafsir Al-Mizan: Ruh dan Alam Barzakh, S.M.H. Thabathaba’i
9. Tauhid: Pandangan Dunia Alam Semesta, Muhsin Qara’ati
10. Al-Qur’an Menjawab Dilema Keadilan, Muhsin Qara’ati
--------------------
*09) Penerbit : Pustaka Firdaus*
1. Saat Untuk Bicara, Sa’di Syirazi
2. Tasawuf: Dulu dan Sekarang, Seyyed Hossein Nasr
--------------------
*10) Penerbit : Risalah Masa*
1. Akar Keimanan, Sayyid Ali Khamene’i
2. Dasar-Dasar Filsafat Islam[2], Bahesty & Bahonar
3. Hikmah Sejarah-Wahyu dan Kenabian [3], Bahesty & Bahonar
4. Kebebasan berpikir dan Berpendapat dalam Islam, Murtadha Muthahhari
5. Menghapus Jurang Pemisah Menjawab Buku al Khatib, Al Allamah As Shafi
6. Pedoman Tafsir Modern, Ayatullah Baqir Shadr
7. Kritik Terhadap Materialisme, Murtadha Muthahhari
8. Prinsip-Prinsip Islam [1], Bahesty & Bahonar
9. Syi’ah Asal-Usul dan Prinsip Dasarnya, Sayyid Muh. Kasyful Ghita
10. Tauhid Pembebas Mustadh’afin, Sayyid Ali Khamene’i
11. Tuntunan Puasa, Al-Balagha
12. Wanita di Mata dan Hati Rasulullah, Ali Syari’ati
13. Wali Faqih: Ulama Pewaris Kenabian,
--------------------
*11) Penerbit : Qonaah*
Pendekatan Sunnah Syi’ah, Salim Al-Bahansawiy
--------------------
*12) Penerbit : Bina Tauhid*
Memahami Al Qur’an, Murthadha Muthahhari
--------------------
*13) Penerbit : Mahdi*
Tafsir Al-Mizan: Mut’ah, S.M.H. Thabathabai
--------------------
*14) Penerbit : Ihsan*
Pandangan Islam Tentang Damai-Paksaan, Muhammad Ali Taskhiri
--------------------
*15) Penerbit : Al-Kautsar* (MALANG), Bukan Pustaka Al-Kautsar Jakarta
1. Agar Tidak Terjadi Fitnah, Husein Al Habsyi
2. Dasar-Dassar Hukum Islam, Muhsin Labib
3. Nabi Bermuka Manis Tidak Bermuka Masam, Husein Al Habsyi
4. Sunnah Syi’ah Dalam Ukhuwah Islamiyah, Husain Al Habsyi
5. 60 Hadis Keutamaan Ahlul Bait, Jalaluddin Suyuti
--------------------
*16) Penerbit : Al-Baqir*
1. 560 Hadis Dari Manusia Suci, Fathi Guven
2. Asyura Dalam Perspektif Islam, Abdul Wahab Al-Kasyi
3. Al Husein Merajut Shara Karbala, Muhsin Labib
4. Badai Pembalasan, Muhsin Labib
5. Darah Yang Mengalahkan Pedang, Muhsin Labib
6. Dewi-Dewi Sahara, Muhsin Labib
7. Membela Para Nabi, Ja’far Subhani
8. Suksesi, M Baqir Shadr
9. Tafsir Nur Tsaqalain, Ali Umar Al-Habsyi
--------------------
*17) Penerbit : Al-Bayan*
1.Bimbingan Islam Untuk Kehidupan Suami Istri, Ibrahim Amini
2.Mengarungi Samudra Kebahagiaan, Said Ahtar Radhawi
3.Teladan Suci Kelurga Nabi, Muhammad Ali Shabban
--------------------
*18) Penerbit : As-Sajjad*
1.Bersama Orang-orang yang Benar, Muh At Tijani
2.Imamah, Ayatullah Nasir Makarim Syirazi
3.Ishmah Keterpeliharaan Nabi Dari Dosa, Syaikh Ja’far Subhani
4.Jihad Akbar, Imam Khomeini
5.Kemelut Kepemimpinan, Ayatullah Muhammad Baqir Shadr
6.Kasyful Asrar Khomeini, Dr. Ibrahim Ad-Dasuki Syata
7.Menjawab Berbagai Tuduhan Terhadap Islam, Husin Alhabsyi
8.Nabi Tersihir, Ali Umar
9.Nikah Mut’ah Ja’far, Murtadha Al Amili
10. Nikah Mut;ah Antara Halal dan Haram, Amir Muhammad Al-Quzwainy
11. Surat-Surat Revolusi, AB Shirazi
--------------------
*19) Penerbit : Basrie Press*
1. Ali Bin Abi Thalib di Hadapan Kawan dan Lawan, Murtadha Muthahhari
2. Manusia Dan Takdirnya, Murtadha Muthahhari
3. Fiqh Lima Mazhab, Muhammad Jawad Mughniyah
--------------------
*20) Penerbit : Pintu Ilmu*
Siapa, Mengapa Ahlul Bayt, Jamia’ah Al-Ta’limat Al-Islamiyah Pakistan
--------------------
*21) Penerbit : Ulsa Press*
1. Mengenal Allah, Sayyid MR Musawi Lari
2. Islam Dan Nasionalisme, Muhammad Naqawi
3. Latar Belakang Persatuan Islam, Masih Muhajeri
4. Tragedi Mekkah Dan Masa Depan Al-Haramain, Zafar Bangash
5. Abu Dzar, Ali Syari’ati
6. Aqidah Syi’ah Imamiyah, Syekh Muhammad Ridha Al Muzhaffar
7. Syahadat Bangkit Bersaksi, Ali Syari’ati
--------------------
*22) Penerbit : Gua Hira*
Kepemimpinan Islam, Murtadha Muthahhari
*23) Penerbit : Grafiti*
1. Islam Syi’ah: Allamah M.H. Thabathaba’i
2. Pengalaman Terakhir Syah, William Shawcross
3. Tugas Cendikiawan Muslim, Ali Syaria’ti
--------------------
*24) Penerbit : Effar Offset*
Dialog Pembahasan Kembali Antara Sunnah & Syi’ah Sulaim Al-Basyari & Syaraduddien Al ‘Amili
--------------------
*25) Penerbit : Shalahuddin Press*
1. Fatimah Citra Muslimah Sejati, Ali Syari’ati
2. Gerbang Kebangkitan, Kalim Siddiqui
3. Islam Konsep Akhlak Pergerakan, Murtadha Muthahhari
4. Panji Syahadah, Ali Syari’ati.
5. Peranan Cendekiawan Muslim, Ali Syari’ati
--------------------
*26) Penerbit : Ats-Tsaqalain*
Sunnah Syi’ah dalam Dialog, Husein Al Habsyi
--------------------
*27) Penerbit : Pustaka*
Kehidupan Yang Kekal, Morteza Muthahari
--------------------
*28) Penerbit : Darut Taqrib*
Rujuk Sunnah Syi’ah, M Hashem
--------------------
*29) Penerbit : Al-Muntazhar*
1. Fiqh Praktis Syi’ah Imam Khomeini, Araki, Gulfaigani, Khui
2. Ringkasan Logika Muslim, Hasan Abu Ammar
3. Saqifah Awal Perselisihan Umat, O Hashem
4. Tauhid: Rasionalisme Dan Pemikiran dalam Islam, Hasan Abu Ammar
--------------------
*30) Penerbit : Gramedia-
Biografi Politik Imam Khomeini, Riza Sihbudi
--------------------
*31) Penerbit : Toha Putra*
Keutamaan Keluarga Rasulullah, Abdullah Bin Nuh
--------------------
*32) Penerbit : Gerbang Ilmu*
Tafsir Al-Amtsal (Jilid 1), Nasir Makarim Syirazi
--------------------
*33) Penerbit : Al-Jawad*
1. Amalan Bulan Ramadhan Husein Al-Kaff
2. Mi’raj Ruhani, [1] Imam Khomeini
3. Mi’raj Ruhani, [2] Imam Khomeni
4. Mereka Bertanya Ali Menjawab, M Ridha Al-Hakimi
5. Pesan Sang Imam, Sandy Allison (penyusun)
6. Puasa dan Zakat Fitrah Imam Khomeini & Imam Ali Khamene’i
--------------------
*34) Penerbit : Jami’ah al-Ta’limat al-Islamiyah*
Tuntutan Hukum Syari’at, Imam Abdul Qasim
*35) Penerbit : Sinar Harapan*
1. Iran Pasca Revolusi, Syafiq Basri
2. Perang Iran Perang Irak, Nasir Tamara
3. Revolusi Iran, Nasir Tamara
--------------------
*36) Penerbit : Mulla Shadra*
1. Taman Para Malaikat, Husain Madhahiri
2. Imam Mahdi Menurut Ahlul Sunnah Wal Jama’ah, Hasan Abu Ammar
--------------------
*37) Penerbit : Duta Ilmu*
1. Wasiat Imam Ali, Non Mentioned
2. Menuju Pemerintah Ideal, Non Mentioned
--------------------
*38) Penerbit : Majlis Ta’lim Amben*
114 Hadits Tanaman, Al Syeikh Radhiyuddien
--------------------
*39) Penerbit : Grafikatama Jaya*
Tipologi Ali Syari’ati
--------------------
*40) Penerbit : Nirmala*
Menyingkap Rahasia Haji, Syeikh Jawadi Amuli
--------------------
*41) Penerbit : Hisab*
Abu Thalib dalam Polemik, Abu Bakar Hasan Ahmad
--------------------
*42) Penerbit : Ananda*
Tentang Sosiologi Islam, Ali Syari’ati
--------------------
*43) Penerbit : Iqra*
Islam dalam Perspektif Sosiologi Agama, Ali Shari’ati
--------------------
*44) Penerbit : Fitrah*
Tuhan dalam Pandangan Muslim, S Akhtar Rizvi
--------------------
*45) Penerbit : Lentera Antarnusa*
Sa’di Bustan, Sa’di
--------------------
*46) Penerbit : Pesona*
Membaca Ali Bersama Ali Bin Abi Thalib, Gh R Layeqi
--------------------
*47) Penerbit : Rajawali Press*
Tugas Cendekiawan Muslim, Ali Shari’ati
--------------------
*48) Penerbit : Bina Ilmu*
Demonstran Iran dan Jum’at Berdarah di Makkah, HM Baharun
--------------------
*49) Penerbit : Pustaka Pelita*
1. Akhirnya Kutemukan Kebenaran, Muh Al Tijani Al Samawi
2. Cara Memperoleh Haji Mabrur, Husein Shahab
3. Fathimah Az-Zahra: Ummu Abiha, Taufik Abu ‘Alama
4. Pesan Terakhir Nabi, Non Mentioned
--------------------
*50) Penerbit : Pustaka*
1. Etika Seksual dalam Islam, Morteza Muthahhari
2. Filsafat Shadra, Fazlur Rahman
3. Haji, Ali Syari’ati
4. Islam dan Nestapa Manusia Modern, Seyyed Hosein Nasr
5. Islam Tradisi Seyyed, Hosein Nasr
6. Manusia Masa Kini Dan Problem Sosial, Muhammad Baqir Shadr
7. Reaksi Sunni-Syi’ah, Hamid Enayat
8. Surat-Surat Politik Imam Ali, Syarif Ar Radhi
9. Sains dan Peradaban dalam Islam, Sayyed Hossein Nasr
--------------------
*51) Penerbit : Pustaka Jaya*
Membina Kerukunan Muslimin, Sayyid Murthadha al-Ridlawi
--------------------
*52) Penerbit : Islamic Center Al-Huda*
1. Jurnal Al Huda (1)
2. Jurnal Al Huda (2)
3. Syiah Ditolak, Syiah Dicari, O. Hashem
4. Mutiara Akhlak Nabi, Syaikh Ja’far Hadi
--------------------
*53) Penerbit : Hudan Press*
1. Tafsir Surah Yasin, Husain Mazhahiri
2. Do’a-Do;a Imam Ali Zainal Abidin
--------------------
*54) Penerbit : Yayasan Safinatun Najah*
1. Manakah Jalan Yang Lurus (1), Al-Ustads Moh. Sulaiman Marzuqi Ridwan
2. Manakah Jalan Yang Lurus (2), Al-Ustads Moh. Sulaiman Marzuqi Ridwan
3. Manakah Jalan Yang Lurus (3), Al-Ustads Moh. Sulaiman Marzuqi Ridwan
4. Manakah Shalat Yang Benar (1), Al-Ustads Moh. Sulaiman Marzuqi Ridwan
--------------------
*55) Penerbit : Amanah Press*
Falsafah Pergerakan Islam, Murtadha Muthahhari
--------------------
*56) Penerbit : Yayasan Al-Salafiyyah*
Khadijah Al-Kubra Dalam Studi Kritis Komparatif, Drs. Ali S. Karaeng Putra
--------------------
*57) Penerbit : Kelompok Studi Topika*
Hud-Hud Rahmaniyyah, Dimitri Mahayana
--------------------
*58) Penerbit : Muthahhari Press/Muthahhari Paperbacks*
1. Jurnal Al Hikmah (1)
2. Jurnal Al Hikmah (2)
3. Jurnal Al Hikmah (3)
4. Jurnal Al Hikmah (4)
5. Jurnal Al Hikmah (5)
6. Jurnal Al Hikmah (6)
7. Jurnal Al Hikmah (7)
8. Jurnal Al Hikmah (
9. Jurnal Al Hikmah (9)
10. Jurnal Al Hikmah (10)
11. Jurnal Al Hikmah (11)
12. Jurnal Al Hikmah (12)
13. Jurnal Al Hikmah (13)
14. Jurnal Al Hikmah (14)
15. Jurnal Al Hikmah (15)
16. Jurnal Al Hikmah (16)
17. Jurnal Al Hikmah (17)
18. Shahifah Sajjadiyyah, Jalaluddin Rakhmat (penyunting)
19. Manusia dan Takdirnya, Murtadha Muthahhari
20. Abu Dzar, Ali Syariati
21. Pemimpin Mustadha’afin, Ali Syariati
--------------------
*59) Penerbit : Serambi*
1. Jantung Al-Qur’an, Syeikh Fadlullah Haeri
2. Pelita Al-Qur’an, Syeikh Fadlullah Haeri
--------------------
*60) Penerbit : Cahaya*
Membangun Surga Dalam Rumah Tangga, Huzain Mazhahiri
--------------------
*61) (Non Mentioned)*
1. Sekilas Pandang Tentang Pembantain di Masjid Haram, Non Mentioned
2. Jumat Berdarah Pembantaian Kimia Rakyat Halajba 1988, Non Mentioned
3. Al-Quran dalam Islam, MH Thabathabai
4. Ajaran-Ajaran Asas Islam, Behesti
5. Wacana Spiritual, Tabligh Islam Program
6. Keutamaan Membaca Juz Amma, Taufik Yahya
7. Keutamaan Membaca Surah Yasin, Waqiah, Al Mulk, Taufik Yahya
8. Keutamaan Membaca Surah Al-Isra & Al-Kahfi, Taufik Yahya
9. Bunga Rampai Keimanan, Taufik Yahya
10. Bunga Rampai Kehidupan Sosial, Taufik Yahya
11. Bunga Rampai Pendidikan, Husein Al-Habsyi
12. Hikmah-Hikmah Sholawat ,Taufik Yahya
13. Bunga Rampai Pernikahan, Taufik Yahya
14. Hikmah-Hikmah Puasa, Taufik Yahya
15. Hikmah-Hikmah Kematian, Taufik Yahya
16. Wirid Harian, Non Mentioned
17. Do’a Kumay,l Non Mentioned
18. Do’a Harian, Non Mentioned
19. Do’a Shobah, Non Mentioned
20. Do’a Jausyan Kabir, Non Mentioned
21. Keutamaan Shalat Malam Dan Do’anya, Non Mentioned
22. Do’a Nutbah, Non Mentioned
23. Do’a Abu Hamzah Atsimali, Non Mentioned
24. Do’a Hari Arafah (Imam Husain), Non Mentioned
25. Do’a Hari Arafah (Imam Sajjad), Non Mentioned
26. Do’a Tawassul, Non Mentioned
27. Do’a Untuk Ayah dan Ibu, Non Mentioned
28. Do’a Untuk Anak, Non Mentioned
29. Do’a Khatam Qur’an, Non Mentioned
30. Doa Sebelum dan Sesudah Baca Qur’an, Non Mentioned
31. Amalan Bulan Sya’ban dan Munajat Sya’baniyah, Non Mentioned
•┈┈┈┈•◈◉✹❒❒✹◉◈•┈┈┈┈•
Waspadalah terhadap buku-buku yang di infokan diatas semoga dapat diwaspadai buku-buku diatas yang telah di infokan, Barakallohu’ fiikum
Buku-Buku/Kitab-Kitab yang mengcounter Syi’ah yang patut dibaca dan dipelajari yakni:
1. Aliran dan Paham Sesat di Indonesia, Penulis: Ustadz Drs. Hartono Ahmad Jaiz Hafidzhahulloh, Terbitan: Pustaka Al-Kautsar, Jakarta, Juli 2005M.
2. Risalah Kepada Pecinta Ahlul Bait, Penulis: Tim Peneliti dan Kajian Dar al-Mutaqa, Riyadh, 2010M.
3. Ahlus Sunnah waljamaah Dan Dilema Syi’ah di Indonesia, Penulis: Ustadz Farid Ahmad Okbah, MA, Terbitan: Perisai Qur’an, Jakarta, September, 2012M. (Lihat di Resensi Info: http://www.nahimunkar.com/fakta-dan-data-bahaya-syiah-di-indonesia/)
4. Buku Eksklusif “ Akhirnya Kutinggalkan Syi’ah “ (Testimoni Tokoh Syi’ah), Karya: Syaikh Abu Khalifah Ali bin Muhammad al-Qudhaibi Hafidzhahulloh, yang diterjemahkan Oleh: Ustadz Ganna Pryadharizal Anaedi, Lc Hafidzhahulloh, Terbitan: Pustaka Imam Ahmad-Jakarta, November 2011.
5. Buku “ Mengapa Saya Keluar Dari Syiah? “, Penulis : Syaikh Al-Allamah Dr. Sayid Husain al-Musawi Hafidzhahulloh, Terbitan: CV. Pustaka al-Kautsar, Jakarta Timur,Agustus 2002.
6. Buku “Mengapa Kita Menolak Syi’ah” hal. 254-257, Kumpulan Makalah Seminar Nasional Tentang Syi’ah, LPPI/Lembaga Pengkajian dan Penelitian Islam, Jakarta, Juli 1998 M.
7. Buku Sekelumit Penyimpangan Syi’ah, Penulis: Anung Al-Hamat, Lc, M.Pd, I, Terbitan: FS3I/Forum Studi Sekte-sekte Islam, Bekasi, April 2013. (Lihat di Resensi Info: http://www.nahimunkar.com/fakta-dan-data-bahaya-syiah-di-indonesia/)
8. Buku Mengenal dan Mewaspadai Penyimpangan Syi’ah di indonesia, Terbitan MUI/Majelis Ulama Indonesia Pusat, 2013. (Lihat di Resensi
_____________________
Sumber : http://m.voa-islam.com/news/indonesiana/2013/11/21/27556/waspada-ini-63-penerbit-buku-syiah-sesat-yang-mengelabui-umat-islam/#sthash.ufKMvPNO.dpuf
USTADZ - USTADZ AHLUS SUNNAH BERMANHAJ SALAF
Ustadz - Ustadz Ahlus Sunnah Bermanhaj Salaf
Berikut ini 917 adalah ustadz-ustadz salafi yang bisa dijadikan rujukan dalam beragama, silahkan ambil ilmu dari mereka-mereka hafidzhahumullahu ta’ala ini.
Mereka difitnah WAHABI karena mereka para pembela Sunnah nabi Muhammad shollallahu alaihi wa sallam.
1. Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas (Murid Syaikh Ibnu 'Utsaimin)
2. Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat (Pakar Hadits)
3. Ustadz Abdurrahman At-Tamimi
4. Ustadz Mubarak Bamualim
5. Ustadz Firanda Andirja (Pengajar Masjid Nabawi, Murid Syaikh Abdurrazzaq Al-Badr)
6. Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal (Murid Syaikh Sholih Al-'Ushoimi)
7. Ustadz Abu Yahya Badrusalam
8. Ustadz Aunur Rofiq bin Ghufron
9. Ustadz Ali Hasan Bawazier
10. Ustadz Abu Abdil Aziz Muhtarom (Murid Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat)
11. Ustadz Abdullah Taslim
12. Ustadz Aris Munandar
13. Ustadz Ammi Nur Baits
14. Ustadz Erwandi Tarmizi (Pakar Muamalat Kontemporer)
15. Ustadz Syafiq Riza Basalamah
16. Ustadz Dzulqarnain Muhammad Sunusi (Murid Syaikh Muqbil dan Syaikh Shalih Al-Fauzan)
17. Ustadz Ali Ahmad bin Umar
18. Ustadz dr. Raehanul Bahraen (Dokter)
19. Ustadz Muflih Safitra
20. Ustadz Subhan Bawazier
21. Ustadz Abdullah Roy (Pengajar Masjid Nabawi)
22. Ustadz Agus Hasan Bashori
23. Ustadz Fauzan Abdullah
24. Ustadz Wahyudin Bahtiar
25. Ustadz Fathi bin Yazid Jawas (Anak Ustadz Yazid Jawas)
26. Ustadz Riyadh bin Badr Bajrey
27. Ustadz Zaid Susanto
28. Ustadz Nur Cholis Agus Santoso
29. Ustadz Ulin Nuha Al-Hafidz (Qari)
30. Ustadz Mizan Qudsiyah
31. Ustadz Imam Wahyudi
32. Ustadz Abu Yusuf Ahmad Sabiq
33. Ustadz Khalid Basalamah
34. Ustadz Sufyan Baswedan
35. Ustadz Harits Abu Naufal
36. Ustadz Imam Abu Abdillah
37. Ustadz Abul Aswad Al-Bayaty
38. Ustadz Ma'ruf Nur Salam
39. Ustadz Abu Thohur Jones Vendra
40. Ustadz Abu Yusuf Dzulfadhli
41. Ustadz Muhammad Yassir
42. Ustadz Sufyan Bafin Zen
43. Ustadz Abu Ubaidah Yusuf As-Sidawi (Menantu Ustadz Aunur Rofiq)
44. Ustadz Achmad Munir Bajuber
45. Ustadz Nurul Mukhlishin Asyrafuddin
46. Ustadz Afifi Abdul Wadud
47. Ustadz Lalu Ahmad Yani
48. Ustadz Abdul Fattah Medan
49. Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri
50. Ustadz Abdurrohman Abu Hanun
51. Ustadz Maududi Abdullah
52. Ustadz Muhammad Farid Al-Bathoty
53. Ustadz Arif Masuku (Murid Ustadz Syafiq Riza Basalamah)
54. Ustadz Heri Purnama
55. Ustadz Abu Humairoh
56. Ustadz Abdurrahman Thoyyib
57. Ustadz Fadlan Fahamsyah
58. Ustadz Heri Iman Santoso
59. Ustadz Azhar Khalid bin Seff
60. Ustadz La Ode Abu Hanifa
61. Ustadz Abu Hasan Arif
62. Ustadz Abu Haidar As-Sundawy
63. Ustadz Firdaus Sanusi
64. Ustadz Zezen Zainal Mursalin
65. Ustadz Ahmad Zainuddin Al-Banjary
66. Ustadz Saeful Rahmat
67. Ustadz Abu Ahmad Setiyo Dahri
68. Ustadz Abu Abdillah Amir (Alumni Darul Hadits Ma'rib Yaman)
69. Ustadz Abu Hanifah Jandriadi Yasin
70. Ustadz Ahmad La Ode
71. Ustadz Abu Faqih Rachmat Kurniawan
72. Ustadz Hafizh Abdul Rohman
73. Ustadz Khairullah Anwar Luthfi
74. Ustadz Salim Ali Ghanim
75. Ustadz Subhan Khadafi
76. Ustadz Mahfudz Umri
77. Ustadz Abu Ayyub Arif Usman Anugraha
78. Ustadz Salim bin Yahya Qibas
79. Ustadz Hary Badar bin Marwan
80. Ustadz Abu Alifa Asral Wadi
81. Ustadz Fachry Permana
82. Ustadz Abu Ja’far Cecep Rahmat
83. Ustadz Bahri Qosim
84. Ustadz Fariq Gazim An-Nuz
85. Ustadz Hamzah Abbas
86. Ustadz Ali Saman Hasan
87. Ustadz Sholeh Umri
88. Ustadz Hasan Al-Jaizy
89. Ustadz Ruslan Nurhadi
90. Ustadz Nuruddin Bukhori
91. Ustadz Abu Izzi Masmuin
92. Ustadz Abu Ibrahim Muhammad Ali
93. Ustadz Benny Abu Aslam
94. Ustadz Amri Azhari
95. Ustadz Nuruddin Abu Faynan Al-Makky
96. Ustadz M. Nur Ichwan Muslim
97. Ustadz Umar Fauzi Baladraf
98. Ustadz Abu Asma Andre
99. Ustadz Ziyad bin Abdul Aziz At-Tamimi
100. Ustadz Muhammad Hilman Al-Fiqhy
101. Ustadz Najmi Umar Bakkar
102. Ustadz Fuad Hamzah Baraba
103. Ustadz Askar Wardhana
104. Ustadz Amir As-Soronji
105. Ustadz Cecep Abu Rozan
106. Ustadz Mudrika Ilyas
107. Ustadz Abu Qotadah Al-Atsary (Murid Syaikh Muqbil)
108. Ustadz Maryono Abdul Muhsin
109. Ustadz Noor Ikhsan Silviantoro
110. Ustadz Muhammad Permana (Medan)
111. Ustadz Abu Bakar Al-Akhdhory
112. Ustadz Muhammad Arifin Badri (Murid Syaikh Sulaiman Ar-Ruhaily)
113. Ustadz Abu Usamah Syamsul Hadi
114. Ustadz Nafi' Zainuddin
115. Ustadz Sofyan Chalid Ruray
116. Ustadz Abu Zubair Al-Hawary
117. Ustadz Ade Hermansyah
118. Ustadz Beni Sarbeni
119. Ustadz Abu Ammar Abdul Adhim Al-Ghoyami
120. Ustadz Abu Salma Muhammad Rachdie
121. Ustadz Chandra Aditya
122. Ustadz Faisal Abdurrahman
123. Ustadz Abu Faaris Yudi Kurnia
124. Ustadz Abul Jauzaa’ Dony Arif Wibowo
125. Ustadz Abu Ghozie As-Sundawie
126. Ustadz Agung Wais Al-Qarny
127. Ustadz Khanif Muslim
128. Ustadz Ahmad Anshori
129. Ustadz Fachrudin Nu’man
130. Ustadz Anshory Hadi
131. Ustadz Muhammad Halid Syar'i
132. Ustadz Ridho Abdillah
133. Ustadz Abu Yusuf Suharno
134. Ustadz Abu Nida Nana
135. Ustadz Abu Ihsan Al-Atsary Al-Maidany
136. Ustadz Ali Musri Semjan Putra
137. Ustadz Abu Fairuz Ahmad Ridwan
138. Ustadz Abu Haitsam Yadi Supriyadi
139. Ustadz Zamzami Juned
140. Ustadz Sulaiman Abu Hani
141. Ustadz Muhammad Elvi Syam
142. Ustadz Chusnul Yakin
143. Ustadz Abu Zakariyya Fauzi
144. Ustadz Akhirudin
145. Ustadz Dani Maulani
146. Ustadz Farhan Abu Furaihan (Murid Syaikh Muhammad Al-Imam)
147. Ustadz Abu Muhammad Julham Efendi
148. Ustadz Fauzan Al-Kutawy (Alumni Darul Hadits Ma'bar Yaman)
149. Ustadz Abu Ahmad Zainal Abidin bin Syamsuddin
150. Ustadz Joko Abu Aliyah
151. Ustadz Ali Nur Medan
152. Ustadz dr. Muhammad Saifudin Hakim (Dokter)
153. Ustadz Muhammad Nur Ihsan
154. Ustadz Hidayatullah, S.Sy
155. Ustadz dr. Adika Mianoki (Dokter)
156. Ustadz Abu Maryam (Medan)
157. Ustadz Abu Umair (Binjai)
158. Ustadz Abu Afaf Musa Mulyadi Lukman
159. Ustadz Khoiri As-Salaki
160. Ustadz Kholid Syamhudi
161. Ustadz Abu Sa'ad Muhammad Nurhuda (rahimahullah)
162. Ustadz Tiyas Wibowo
163. Ustadz Abu Abdillah Andi Suhandi
164. Ustadz Mahful Safarudin
165. Ustadz Nizar Sa’ad Jabal
166. Ustadz Ahmad Tonarih Al-Atsary
167. Ustadz Efri Nazaruddin
168. Ustadz Ari Wahyudi
169. Ustadz Abu Haitsam Buldan Taufik
170. Ustadz Zaenuddin Abu Qushaiy
171. Ustadz Muhammad Wasitho
172. Ustadz Sa'id Abu Ukasyah
173. Ustadz Armen Halim Naro (rahimahullah)
174. Ustadz Abdullah Zaen (Murid Syaikh Ibrahim Ar-Ruhaily)
175. Ustadz Sa'id Ya'i Ardiansyah
176. Ustadz Aidil Fitriansyah
177. Ustadz Abu Yazid Teuku Muhammad Nurdin
178. Ustadz Faizal Abdurrahman
179. Ustadz Muhammad Syahputra
180. Ustadz Musthofa Yoni
181. Ustadz Abu Hanan Abdullah Amir Maretan
182. Ustadz Musta'in Syahri
183. Ustadz Yulian Purnama
184. Ustadz Musyaffa Ad-Dariny
185. Ustadz Aspri Rahmat Azai
186. Ustadz Umar Al-Fanani
187. Ustadz Anas Burhanuddin
188. Ustadz Syadam Husein Al-Katiri
189. Ustadz Yhouga Ariesta Mopratama
190. Ustadz Rizal Yuliar Putrananda
191. Ustadz Mukhlish Abu Dzar
192. Ustadz Tanthawi Abu Muhammad
193. Ustadz Boris Tanesia
194. Ustadz Abu Umair As-Sundawy
195. Ustadz Abu Khaleed Resa Gunarsa
196. Ustadz Pamuji Hadi Waluyo
197. Ustadz Dadan Hidayatullah
198. Ustadz Abdussalam Busyro
199. Ustadz Abul Hasan Ahmad MZ
200. Ustadz Ghulam Al-Fatih Abdullah
201. Ustadz Abu Muhammad Assyaghof
202. Ustadz Amiruddin Djalil
203. Ustadz Husnel Anwar Matondang
204. Ustadz Adep Baehaki
205. Ustadz M. Hilman Al-Fiqhy
206. Ustadz Muhammad Romelan
207. Ustadz Masykur Abu Mawaddah
208. Ustadz Abu Rosyad Rusiyanto
209. Ustadz Abu Ibrahim Agustiar
210. Ustadz Haidar Andika
211. Ustadz Tauhidin Ali Rusdi Sahal
212. Ustadz Mukhlis Biridho
213. Ustadz Abu Abdillah Deni Zamjami
214. Ustadz Didik Gelar Permana
215. Ustadz Fathan Qoriba
216. Ustadz Tata Abdul Ghoni
217. Ustadz Abu Zakaria Ardes
218. Ustadz Fathul Mufid
219. Ustadz Nur Kholis Kurdian
220. Ustadz Arif Husnul Khuluq
221. Ustadz Misbah Abu Zaid
222. Ustadz Ruly Abu Husna
223. Ustadz Ayman Abdillah
224. Ustadz Abu Abdirrahman Anfalullah
225. Ustadz Akhmad Yuswaji
226. Ustadz Abu Hafizhah Irfan
227. Ustadz Fariq Gasim Anuz
228. Ustadz Abu Yahya Sunardi
229. Ustadz Abu Muslim Burhanuddin
230. Ustadz Haris Budiatna
231. Ustadz Abdul Barr Kaisinda (Murid Syaikh Muqbil)
232. Ustadz Andy Oktavian Latief
233. Ustadz Muhammad Qasim Muhajir
234. Ustadz Abu Ya'la Hizbul Majid
235. Ustadz Habib Salim Muhdhor
236. Ustadz Luthfi Abdul Jabbar (Murid Syaikh Muqbil)
237. Ustadz Abu Umamah Arif Hidayatullah
238. Ustadz Zakaria Achmad (Alumni Darul Hadits Ma'rib, Yaman)
239. Ustadz Abu Anas Pri Agung Rajasa
240. Ustadz Abu Darda Sufyan Al-Kandary (Alumni Darus Hadits Fiyusy Yaman)
241. Ustadz Abdul Qadir Abu Fa'izah
242. Ustadz Abu Yusuf Ubaid Bima
243. Ustadz Bambang Abu Ubaidillah
244. Ustadz Abdul Malik Al-Buthony
245. Ustadz Khidir Muhammad Sunusi
246. Ustadz Syuhada Abu Syuja'
247. Ustadz Sahl Abu Abdillah
248. Ustadz Ali Basuki
249. Ustadz Muhammad Na'im
250. Ustadz Danni Nursalim Harun
251. Ustadz Abu Islama Imanuddin
252. Ustadz Roziqien M Tahyat
253. Ustadz Faisal Abdul Basith
254. Ustadz Supandi Abu Ilyas
255. Ustadz Abu Umair Kuswoyo
256. Ustadz Hamzah Saifullah
257. Ustadz Nur Hablillah
258. Ustadz Utsman Wahyudi
259. Ustadz Miftah Abdussalam
260. Ustadz Muhammad Ashim
261. Ustadz Isma'il Abdul 'Aziz
262. Ustadz Junaedi Abdillah
263. Ustadz Mustafa Al-Buthoni (Alumni Darul Hadits Dammaj Yaman)
264. Ustadz Syahirul Alim
265. Ustadz Abul Hasan Qusyairi
266. Ustadz Abul Abbas Thobroni
267. Ustadz Nugroho Imam Santoso
268. Ustadz Eko Afza Haitsam
269. Ustadz Arif Ardiansyah
270. Ustadz Mujahid Yanuar
271. Ustadz Kamal Mahrus
272. Ustadz Abdurrahman Hadi
273. Ustadz Abu Zaidan Fillah
274. Ustadz Aang Ruyani
275. Ustadz Miftahul Ulum
276. Ustadz Fajrin Abu Yahya
277. Ustadz Luqman Jamal
278. Ustadz Mustamin Musaruddin
279. Ustadz Ibnu Yunus
280. Ustadz Iqbal Abu Hisyam
281. Ustadz Masruhin Sahal
282. Ustadz Abu Aufa Adam Zaini
283. Ustadz Noviyardi Amarullah
284. Ustadz Arpandi Al-Kubary
285. Ustadz Mikail Basmalah
286. Ustadz Sulthon Quthub
287. Ustadz Abu Abdillah Dani
288. Ustadz Sholahudin Abu Yusuf
289. Ustadz Rifqi Agung
290. Ustadz Dedi Irawan
291. Ustadz Saefuddin Zuhri
292. Ustadz Liman Waluyo
293. Ustadz Mujahid Aslam
294. Ustadz Muhammad Syukur
295. Ustadz Muhammad Anwar Samuri
296. Ustadz Abu Shofiyah Slamet Widodo
297. Ustadz Arif Fathul Ulum
298. Ustadz Abu Yasir Syamsudin
299. Ustadz Riko Febriadi
300. Ustadz Arman bin Amri
301. Ustadz Bagus Wijanarko
302. Ustadz Ahmad Pinta Tarigan
303. Ustadz Abu Nabil Muhammad Yunus Rangkuti
304. Ustadz Muhammad Yusuf Al-Araby
305. Ustadz Abu Saif Wahyudi
306. Ustadz Abdullah Rasyid
307. Ustadz Dedi Suwanto (Murid Ustadz Muhammad Arifin Badri)
308. Ustadz Riffi Hamdani (Alumni Darul Hadits Fiyusy, Yaman & Murid Syaikh Abdurrahman 'Adeni)
309. Ustadz Abu Hilal Abdurrahman As-Sumbawy (Murid Ustadz Mubarok Bamualim)
310. Ustadz Muhammad Arvan Amal
311. Ustadz Salman Mahmud
312. Ustadz Ilham Ar-Rahawy
313. Ustadz Abu Abdirrahman Thoriq
314. Ustadz Abu Jarir
315. Ustadz Zainudin Khuzairi
316. Ustadz Hadmoes Wirawan
317. Ustadz Djazuli Ruhan Basyir
318. Ustadz Abdurrahman Dani
319. Ustadz Bustamin bin Abdurrazzak
320. Ustadz Budi Hariyanto
331. Ustadz Muhammad Asror Habibie
322. Ustadz Ahmad Zaini Sabri
323. Ustadz Mulyono Al-Balawi
324. Ustadz Yusron Mushoffa
325. Ustadz Muji Hartono
326. Ustadz Abu Aqyl Sapto AW
327. Ustadz Bagus Jamroji
328. Ustadz Habib Sutrisno
329. Ustadz Abdullah Amin (Murid Syaikh Muqbil)
330. Ustadz Andi Fahmi Halim
331. Ustadz Ahmad Zaki Husni
332. Ustadz Ananda Ridho Gusti
333. Ustadz Gemma Ilhami
334. Ustadz Muhammad Nur Yasin
335. Ustadz Burhan Abdullah
336. Ustadz Muhammad Tallase
337. Ustadz Fadly Gugul
338. Ustadz Abu Mu'adz Abdul Karim
339. Ustadz Amzat Abu Fatih
340. Ustadz Irpan bin Usman
341. Ustadz Imam Ibnu Ahmad
342. Ustadz Abdul Rahman Al-Khairy
343. Ustadz Abu Muhammad Agus Waluyo
344. Ustadz Ahmad Fauzan Al-Hafidz
345. Ustadz Muhsan Syarafudin
346. Ustadz Abu Yasfik Sudirman
347. Ustadz Muhammad Maman Rosdiawan
348. Ustadz Ahmad Sahirul Mubarok
349. Ustadz Roni Nuryusmansyah
350. Ustadz Abdurrahman Ad-Dify
351. Ustadz Rijal Fadhillah
352. Ustadz Ahmad Bazher
353. Ustadz Ibnu Saini (rahimahullah)
354. Ustadz Abu Muhammad Pattawe (Darul Hadits Ma'bar Yaman
355. Ustadz Abu Naayif Iqbal (Murid Syaikh Abul Hasan Al-Ma'ribi)
356. Ustadz Dika Wahyudi
357. Ustadz Abul Irbadh Supriano
358. Ustadz Abdul Mu'thi Al-Maidany (Murid Syaikh Muqbil)
359. Ustadz Abdullah Sya'roni
360. Ustadz Ayub Abu Ayub
361. Ustadz Agung Cahyono
362. Ustadz Abu Rifqy Adam
363. Ustadz Azhari Abu Abdirrahman
364. Ustadz Utsman Abu Hanaan
365. Ustadz Yusdi Haq
366. Ustadz Abdurrahman Abu Ahmad Ukhuwah
367. Ustadz Syahrul Fatwa
368. Ustadz Ahsanul Falihin
369. Ustadz Iqbal At-Tamimi
370. Ustadz Rojul Fayadh
371. Ustadz Imam Asnawi
372. Ustadz Ahmad Handika
373. Ustadz Abu Muhammad Triyono
374. Ustadz Muslam Abu Zaenab
375. Ustadz Amir Al-Kadiry
376. Ustadz Abu Hilya Ahmad
377. Ustadz Rohmad Supriyadi
378. Ustadz Erwin Siregar
379. Ustadz Abu Aisyah Iwan Darmawan
380. Ustadz Ahmad Zaini Sabri
381. Ustadz Johan Saputra Halim
382. Ustadz Ahmad Firdaus
383. Ustadz Fakhruddin Abdurrahman
384. Ustadz Ishom Aini
385. Ustadz Faizal Abu Halim
386. Ustadz Abu Ubaidillah Hisyam Bukkar
387. Ustadz Abu Hilyah Syamsurizal
388. Ustadz Abu Hudzaifah Safrudin
389. Ustadz Tubangi Abu Uthi
390. Ustadz Isrun Abdurrahman Umar
391. Ustadz Abu Hisyam Syuj'an Siregar
392. Ustadz Muhammad Mukhtar
393. Ustadz Ammi Kus
394. Ustadz Abdurrahman Fadholi
395. Ustadz Tajuddin
396. Ustadz Abdussomad (Cikarang)
397. Ustadz Agus Abdurrahman
398. Ustadz Fahmi Mubarok
399. Ustadz Ilham Tabrani
400. Ustadz Abu Yazid Khulfanudin
401. Ustadz Hari Febrianyah
402. Ustadz Abu Umar Andri Maadsa (Murid Ustadz Dzulqarnain Muhammad Sunusi)
403. Ustadz Agung Wahyu Ady
404. Ustadz Abu Salman Maryadi
405. Ustadz Rafael Afrianto
406. Ustadz Mukhlis Mubarok
407. Ustadz Abu Haris Sucipto
408. Ustadz Abu Syafiq Adi Kusuma
409. Ustadz Musthofa Aini
410. Ustadz Abu Najwa Sukyani
411. Ustadz Hasan Ishaq Kanro
412. Ustadz Muhammad Abduh Said
413. Ustadz Muhammad Aminuddin
414. Ustadz Sofyan Thoha
415. Ustadz Iqbal Muammar
415. Ustadz Abu Jarir Arie Triono
416. Ustadz Patih Suryo Alam
417. Ustadz Rahmat Mulyono
418. Ustadz Abu Umar Indra
419. Ustadz Musabbih Rusdy
420. Ustadz Ahmad Abu Farhan
421. Ustadz Muhammad Hamid Alwi
422. Ustadz Muhajir Jamaluddin Al-Maidany
423. Ustadz Yahya Berau
424. Ustadz M. Ilham Rahawi
425. Ustadz Said Ruslan
426. Ustadz Khoirul Ahsan
427. Ustadz Murtadho Habibi Al-Hafidz (Murid Syaikh Ali Al-Hudzaifi)
428. Ustadz Syamsul Huda
429. Ustadz Wingga Pramana
430. Ustadz Khalid Syaifullah
431. Ustadz Sabilul Muhtadin
432. Ustadz Henry Waluyo Lensa
433. Ustadz Deni Irawan
434. Ustadz Misbahuzzulam
435. Ustadz Ahyat Habibi
436. Ustadz Irfan Yuhadi
437. Ustadz Sanusin Muhammad Yusuf
438. Ustadz Ahmad Husaini
439. Ustadz Zakaria Ali Kuddah
440. Ustadz Muhammad Ayyub
441. Ustadz Prio Handoko
442. Ustadz Abdurrahman Al-Amiry
443. Ustadz Muhammad Abdul Mu'id
444. Ustadz Abdusy Syakur Musawiru
445. Ustadz Nugroho Abdul Hadi
446. Ustadz Lalu Akhyaruddin
447. Ustadz Hamdani (Bontang)
448. Ustadz Erwin Nuryadin
449. Ustadz Muhammad Azdi Nawawi
450. Ustadz Abdul Aziz Samanhudy
451. Ustadz Ali Agustian Bahri
452. Ustadz Aidil Putra Dzulqarnain
453. Ustadz La Ode Muhammad Yamin
454. Ustadz Sufyan Abu Hasna
455. Ustadz Andi Abu Muhsin
456. Ustadz Abu Abdillah Muhammad Ridho
457. Ustadz Amri Abu Suhail
458. Ustadz Muhammad Hafiz Anshari
459. Ustadz Muhammad Hasby Ridhani
460. Ustadz Abu Mahlin
461. Ustadz Andi Abu Fadhilah
462. Ustadz Febriansyah Riza
463. Ustadz Dodi Palalek Chandra
464. Ustadz Zaidun Abu Hudzaifah
465. Ustadz Thoriq bin Abdul Aziz At-Tamimi
466. Ustadz Muhammad Ainur Riza
467. Ustadz Abdul Hamid Abror
468. Ustadz Abu Hisyam Muhammad Latif
469. Ustadz Abdul Aziz Setiawan
470. Ustadz Fakhruddin Ahmad Darwis
471. Ustadz Muhammad Harianton
472. Ustadz Abdullah Zawawi
473. Ustadz Muhammad Anwar Zain
474. Ustadz Abu Zabdan Abqory
475. Ustadz Abu Abdul Qoyyum
476. Ustadz Abu Afaf'
477. Ustadz Abu Wifaq
478. Ustadz Bisri Tujang
479. Ustadz Abu Ridho Ridwan Sanusi
480. Ustadz Gonda Yumitro
481. Ustadz Ahmad Fadlan (Berastagi)
482. Ustadz Abu Haitsam Iqbal
483. Ustadz Ayyub Novel Baya'syut
484. Ustadz Zahid Hadromi
485. Ustadz Muhammad Talase
486. Ustadz Mulyo Agung
487. Ustadz Afrokhi Abdul Ghoni
488. Ustadz Abu Salima Supriadi
489. Ustadz Abu Rofi' Robby Kader
490. Ustadz Rosyid Al-Jundi
491. Ustadz Asmon Nurijal
492. Ustadz Muhammad Ihsan (Sawahlunto)
493. Ustadz Dano Abdurrazaq Al-Hasany
494. Ustadz Metri Yondi
495. Ustadz Ibnu Sutopo Yuonoa
496. Ustadz Rizki Amipon Dasa
497. Ustadz Sulaiman Rasyid Al-Maidany
498. Ustadz Rosyid Abu Rosyidah
499. Ustadz Bilal Abu Azfa
500. Ustadz Heri Abu Salman
501. Ustadz Syaifuddin Abu Zain
502. Ustadz Satria Habibi
503. Ustadz Syamsu Alam
504. Ustadz Abu Rima Asik Amali
505. Ustadz Abu Yahya Rohmanto
506. Ustadz Fatih Mufarrih
507. Ustadz Nur Hidayanto
508. Ustadz Hafidz Al-Mustofa
509. Ustadz Abdurrahman Ash-Shaqali
510. Ustadz Agus Setiawan Abul Ala
511. Ustadz Ibrahim Adam Khan
512. Ustadz Dahlan Sholeh
513. Ustadz Kholiful Hadi (Murid Syaikh Muqbil)
514. Ustadz Abu Yusuf Ahmad Jamil
515. Ustadz Muhammad Iqbal Astar
516. Ustadz Abu Amr Abdurrahman Al-Maidany
517. Ustadz Nasiruddin Irfan
518. Ustadz Abdurrahman Abu Dihyah
519. Ustadz Abu Ghozi Asraruddin
520. Ustadz Abul Hasan Ali Al-Maidany
521. Ustadz Ahmad Zamroni
522. Ustadz Fathul Mubarok Al-Kutawy
523. Ustadz Maulana Syahrin Al-Banjary
524. Ustadz Jaka Ibnu Zulkifli
525. Ustadz Abu Ahmad Muhammad Rofi'i Al-Maidany
526. Ustadz Muhammad Irfandi (Murid Syaikh Usamah Hafidz)
527. Ustadz Dicky Miswardi (Pemegang Sanad Halaqoh Ijazah Tahfizh Masjid Nabawi)
528. Ustadz Abul Khair Askal (Alumni Darul Hadits Ma'rib Yaman)
529. Ustadz Yastafif
530. Ustadz Muhammad Basit
531. Ustadz Abu Ubaeidillah Arfandi Al-Kubary
532. Ustadz Hamdi Abu Abdillah
533. Ustadz Mubarak Abdul Rahim
534. Ustadz Abu Lailah Grivaldy
535. Ustadz Abdurrahman Abu Usamah
536. Ustadz Abu Hanif Ibrahim Al-Banjary
537. Ustadz Heriyadi Abu Umar
538. Ustadz Asqar Abu Ayyasy
539. Ustadz Redha Al-Khausar
540. Ustadz Edy Saputra Asyek
541. Ustadz Soepardi Ahmad
542. Ustadz Muhammad Rizky Firanda
543. Ustadz Abu Mundzir Al-Ghifary
544. Ustadz Dede Nur Iman
545. Ustadz Abu Khalid Muhammad Iqbal Al-Malanji
546. Ustadz Choirul Makrom
547. Ustadz Buya Zamzami Nas
548. Ustadz Dasman Yahya Ma'ali
549. Ustadz Fuadi Romadhon Ritonga Al-Marbawy
550. Ustadz Jauhari Siregar
551. Ustadz Ade Agustian
552. Ustadz Agus Dwiyanto
553. Ustadz Abdullah Darwanto
554. Ustadz Fajar Affandi
555. Ustadz Herman Susilo
556. Ustadz Farih Wajdi
557. Ustadz Aji Nurantono
558. Ustadz Imam Hanafi Ritonga
559. Ustadz Rahmat Gufron
560. Ustadz Ariful Bahri
561. Ustadz Taufiq Hidayat Siregar (Rantauprapat)
562. Ustadz Muazia Ulhaq
563. Ustadz Oryza Abu Hayyan
564. Ustadz dr. Zuher Muhammad Abid (Dokter)
565. Ustadz Fityan Amali
566. Ustadz Muhtadi Abdul Munib
567. Ustadz Abu Salamah Khoirul Mardi
568. Ustadz Abu Musa Fathoni
569. Ustadz Jamal Ibnu Masta
570. Ustadz Aldhi Ferdian
571. Ustadz Idrus Yusuf
572. Ustadz Chandra Abbas
573. Ustadz Aep Saepullah Ibnu Ahmad
574. Ustadz Didin Nuralam
575. Ustadz Sulaiman Abu Syeikha
576. Ustadz Hendro Abdul Ghofur
577. Ustadz Agung Budiardi Abu Zayan
578. Ustadz Rido Abu Hafidzh
579. Ustadz Luthfy Nurrozzi
580. Ustadz Husni Mubarok
581. Ustadz Faisal Abu Hafizha
582. Ustadz Beni Ardiansyah
583. Ustadz Ahmad Ali Rozaq
584. Ustadz Dzikrullah Azra
585. Ustadz Firmansyah Abu Fauzan
586. Ustadz Abu Yahya Tomy
587. Ustadz Mahmud Bakari
588. Ustadz Abu Hudzaifah Thohir (Alumni Darul Hadits Fiyusy Yaman)
589. Ustadz Hamdi Maspeke
590. Ustadz Nurdin Al-Fasih
591. Ustadz Ilham Kaning
592. Ustadz Abu Ja'far Khalil Gibran
593. Ustadz Fauzy Junaidi
594. Ustadz Fadhil Huwaidy
595. Ustadz Datyadikara
596. Ustadz Fahri Umar
597. Ustadz Adnan As-So'dy
598. Ustadz Galih Suarsa
599. Ustadz Salman Zulfahmi
600. Ustadz Arip Priyadi
601. Ustadz Rijal Arifin
602. Ustadz Muhammad Hazim
603. Ustadz Dedi Permadi
604. Ustadz Ade Abu Muadz
605. Ustadz Bubun Abu Syu'ban
606. Ustadz Fawwaz bin Yusuf
607. Ustadz Yudi Nurdani
608. Ustadz Ahmad Azzam Yasir
609. Ustadz Abu Isa Abdullah bin Salam
610. Ustadz Martin Mawardi
611. Ustadz Abu Sufyan Marsin
612. Ustadz Erfandoni Tarmizi
613. Ustadz Abu Ahmad Pepen Suhendra
614. Uatadz Abu Tsabitah Andi Ruswandi
615. Ustadz Daniel Utsman
616. Ustadz Asep Mulyana
617. Ustadz Muhammad Zamzami Islamy
618. Ustadz Abu Ibrahim Muhammad Az-Zuhandi
619. Ustadz Abu Zubair Abul Mauludi
620. Ustadz Saleh Hasan Bajrey
621. Ustadz Abu Faiz Iyan Sopian
622. Ustadz Dede Yan Al-Fadhl
623. Ustadz Abu Umair Umar Sulaiman
624. Ustadz Abu Muhammad Ade Abdurrahman
625. Ustadz Aslam Muhsin Abidin
626. Ustadz Abu Ayyub Bangun Al-Langkati
627. Ustadz Abdullah Adangton
628. Ustadz Abu Abdirrohman Abdul Halim Asy-Syirbuny (Alumni Darul Hadits Dammaj Yaman)
629. Ustadz Daud Muttaqin
630. Ustadz Wildan Faroz
631. Ustadz Sandi Sudirman
632. Ustadz Abdurrahman Ayyub (rahimahullah)
633. Ustadz Abu Shafwan Taufiq Usman
634. Ustadz Hudzaifah bin Muhammad
635. Ustadz Fitri bin Dede
636. Ustadz Latif Muhammad
637. Ustadz Juli Dermawan (Alumni Ma'had I'dad Al-Aimmah Mekkah)
638. Ustadz Muhamad Arifin Siregar
639. Ustadz Umair Suharlan
640. Ustadz Rizki Baswedan
641. Ustadz Abu Sabila Budi Setyawan
642. Ustadz Zuhdi Amin
643. Ustadz Agus Makmun
644. Ustadz Ahmad Mustaqim
645. Ustadz Endang Sutedi
646. Ustadz Hamzah Mudzakar
647. Ustadz Abu Syarif Abdillah Hafsh
648. Ustadz Tegar Alfiyanto
649. Ustadz Arya Widaya
650. Ustadz Nursidin Hamdi
651. Ustadz Abdul Hakim Rahmatullah
652. Ustadz Abu Uwais Abdurrohim
653. Ustadz Abu Aisha Fadel Ahmad
654. Ustadz Abu Ruwaifi Saryanto
655. Ustadz Abu Abdillah Sigit Ari Wibowo
656. Ustadz Abu Zubair Faturrahman
657. Ustadz Hifni Nashif Umar
658. Ustadz Suhuf Subhan
659. Ustadz Arif Abu Abdirrahman
660. Ustadz Basuki Rahmat
661. Ustadz Nurul Zakaria
662. Ustadz Abu Muslim Bayu
663. Ustadz Winning Son Ashari
664. Ustadz Abu Ishlah
665. Ustadz Rahmat Pujianto
666. Ustadz Mochamad Taufiq bin Badri
667. Ustadz Abu Rozan Hermanto
668. Ustadz Muhammad Kholil
669. Ustadz Danang Santoso
670. Ustadz Abu Harits Al-Jawi
671. Ustadz Ade Hermadi
672. Ustadz Andik Yudiawan
673. Ustadz Hisyam Al-Katiri
674. Ustadz Fauzi Iskandar
675. Ustadz Moch. Haekal Awla
676. Ustadz Syamsidar Mahyan Su'ud (Alumni Darul Hadits Ma'rib Yaman)
677. Ustadz Abu Hafs Wendri
678. Ustadz Abu Dawud Al-Atsary
679. Ustadz Abu Shofiyah Basuni
680. Ustadz Muhammad Fauzan bin Ahmad
681. Ustadz Asmuni Abdussyakur
682. Ustadz Hedi Kurniadi
683. Ustadz Haidir Rahman
684. Ustadz Abu Hudzaifah Ath-Thalibi
685. Ustadz Rahmat Nur Hidayat
686. Ustadz Abduh Ar-Rosyad
687. Ustadz Yogi Abu Sumayyah
688. Ustadz Farhan Rahim El-Hubby
689. Ustadz Said Salamah
690. Ustadz Abu Ahmad Supiandi
691. Ustadz Mahmudi Arif Dahlan
692. Ustadz Fikri Al-Hamdi
693. Ustadz Riki Abu Ibrahim
694. Ustadz Ahmad Rusli Abu Auf
695. Ustadz Abul Abbas Khosy'in
696. Ustadz Firman Anshori
697. Ustadz Abdullah Furqon
698. Ustadz Eko Yulianto
699. Ustadz Purwanto Abu Mubarok
700. Ustadz Joni Indo Abu Farwa
701. Ustadz Fahrudin Majid
702. Ustadz Abu Abdillah Irsan
703. Ustadz Kailani Umar
704. Ustadz Abdurrahim Abu Ukasyah
705. Ustadz Muhammad Amruddin
706. Ustadz Salman Abu Saroh
707. Ustadz Abu Hammam Ahmad Izzah
708. Ustadz Anas Abu Nadiya
709. Ustadz Ghozi Abiyyi
710. Ustadz Dimas Panji
711. Ustadz Iwan Abu Al-Fatih
712. Ustadz Sutan Jefri bin Marzuki
713. Ustadz Abu Faizah Dirham
714. Ustadz Amrullah Akhadinta
715. Ustadz Mukhlis Maimun
716. Ustadz Rio Santoso
717. Ustadz Dzaki Abdullah
718. Ustadz Isnen Azhar
719. Ustadz Azwar Busyairi
720. Ustadz Azriyat
721. Ustadz Hilal Abu Naufal Al-Makassari
722. Ustadz Muhammad Wujud Arba'in
723. Ustadz Upang Bahrudin
724. Ustadz Abdurrahim Ayyub
725. Ustadz Nur Hasan Yazid
726. Ustadz Thofa Nur Cholis
727. Ustadz Sofyan Ahmad Madiu
728. Ustadz Abu Aslam Benni Mahaputra
729. Ustadz Fajril Huda
730. Ustadz Roziqien M Tahiyat
731. Ustadz Oktarizal Firza
732. Ustadz Ahmad Daniel
733. Ustadz Bambang Eka Kencana
734. Ustadz Abu Faiz Abdullah
735. Ustadz Abu Rifqi Al-Asrofi
736. Ustadz Abu Husna Afdal
737. Ustadz Reno Ardiyan
738. Ustadz Jefrizal Abu Muhammad
739. Ustadz Rayhan Ali Arifin
740. Ustadz Arsyid Shiddiq
741. Ustadz Yasir Abu Yasir
742. Ustadz Hasim Ikhwanuddin
743. Ustadz Ristiyan Ragil
744. Ustadz Abu Abdillah Imam Syarifuddin
745. Ustadz Syech Muammar
746. Ustadz Zulkhairi
747. Ustadz Anas Wahyudi Arif
748. Ustadz Abu Rayyan Abdullah Hasbi
749. Ustadz Muhammad Fauzan
750. Ustadz Abu Ashraf Muhammad Mardhatillah
751. Ustadz Abu Mu'adz Imam Maulid
752. Ustadz Umul Huruf Yuzi
753. Ustadz Abu Unaisah Miswan Rusdi
754. Ustadz Abu Hudzaifah Umar
755. Ustadz Abdul Mughni Abu Hatim
756. Ustadz Abu Faiq Urfa Furota
757. Ustadz Gufron Halimi
758. Ustadz Abu Ayman Davit Saputra
759. Ustadz Tri Fadli Wibowo
760. Ustadz Imron Abdurasyid
761. Ustadz Junaid bin Ibrahim Iha
762. Ustadz Ismail Abbas Margam
763. Ustadz Isnain La Harisi
764. Ustadz Muqorrobin Yusuf
765. Ustadz Fauzi M Noor
766. Ustadz Iwan Kurniawan
767. Ustadz Abu Abdin Naafi'
768. Ustadz Nashr bin Abdul Karim
769. Ustadz Abu Kayyisah
770. Ustadz Muhammad Gunawan
771. Ustadz Abdullah Banawi
772. Ustadz Abu Husein Shiddiq As-Sawy
773. Ustadz Umam Abu Dhihyah
774. Ustadz Nur Hari Abu Aminah
775. Ustadz Muhammad Azizan
776. Ustadz Subakir Ahmad
777. Ustadz Yakub Akhmadi
778. Ustadz Agus Barnianto
779. Ustadz Ahmad Faiz Asifuddin
780. Ustadz Faizal Mista
781. Ustadz Muhammad Khidir Unaaha
782. Ustadz Abu Abdillah Rikrik Aulia Rahman
783. Ustadz Muhammad Alif
784. Ustadz Wahyu Abu Ubaid
785. Ustadz Khusnul Anam
786. Ustadz Asril Ilyas
787. Ustadz Hamdi Al-Bakry
788. Ustadz Muhammad Jundi
789. Ustadz Sofian Hadi Al-Batawi
790. Ustadz Magrib Al-Farisi
791. Ustadz Abu Salim Waldi
792. Ustadz Asep Abdul Malik
793. Ustadz Rizqi Amirurrosyid
794. Ustadz Hasan Armin Akbar
795. Ustadz Lukman Syafi'i
796. Ustadz Jajang Ibnu Hajar
797. Ustadz Marwan Abu Raihana
798. Ustadz Unang Sodikin
799. Ustadz Mufy Hanif Thalib
800. Ustadz Beny Ardiansyah
801. Ustadz Abu Shofiya Muhaimin Azis
802. Ustadz Andri Yanto Syamsyudin
803. Ustadz Zaki Yamani
804. Ustadz Agil Pradana
805. Ustadz Atori Husen
806. Ustadz Ahmad Abu Fadhl
807. Ustadz Firdaus Basyir As-Subayanji
808. Ustadz Abu Yusuf Akhmad Ja'far
809. Ustadz Hafzan El-Hadi
810. Ustadz Abdullah Abu Salman
811. Ustadz Wira Mandiri Bachrun (Alumni Darul Hadits Syihr, Yaman)
812. Ustadz Tri Juli Ruslan
813. Ustadz Hanan Bahanan (Murid Syaikh Muqbil Al-Wadi'i)
814. Ustadz Zuhair Abu Hamzah
815. Ustadz Rahmat Hidayat Bachtiar
816. Ustadz Mujibullah
817. Ustadz Hudzaifah Maricar
818. Ustadz Emha Amiinullah
819. Ustadz Haris Hermawan
820. Ustadz Abul Wafa Makmur Ali
821. Ustadz Ujie Effendi
822. Ustadz Gusnu Algani
823. Ustadz Muhammad Kurnaini
824. Ustadz Habibie Hamzah
825. Ustadz Khotimin
826. Ustadz Umbu Aha
827. Ustadz Abu Sholih Harno
828. Ustadz Ibrohim Anas
829. Ustadz Dody Palalek
830. Ustadz Abu Ahnaf Al-Banjary
831. Ustadz Amirul Hadi
832. Ustadz Muhammad Irfan Nasution
833. Ustadz Rasyid Aus
834. Ustadz Abdul Aziz Al-Maidany
835. Ustadz Abu Imana
836. Ustadz Nur Alin
837. Ustadz Dzikrulloh Arza
838. Ustadz Ade Ading
839. Ustadz Hatim Abdullah
840. Ustadz Abu Saleemah
841. Ustadz Ali Muyassar Rasyid
842. Ustadz Rizky Will Ramadhan
843. Ustadz Abu Sabila Budi Setiawan
844. Ustadz Khoiri As-Salaky
845. Ustadz Adi Satria
846. Ustadz Rusmaji
847. Ustadz Abu Ubaidirrahman
848. Ustadz Akhsanuddin
849. Ustadz Rifaq Aunur Rafiq
850. Ustadz Suhardi Abu Qonita
851. Ustadz Suri Suryana Abdullah
852. Ustadz Rofi ibn Sa'ad Al-Jawy
853. Ustadz Abu Ibrohim Abdul Khaliq
854. Ustadz Abu Hanafi As-Sundawy
855. Ustadz Dadang Abu Abdillah
856. Ustadz Muhammad Rafiq Mustain
857. Ustadz Farhan Baraba
858. Ustadz Ramdana Abu Usamah
859. Ustadz Subhan Apriando
860. Ustadz Edi Susanto
861. Ustadz Muhammad Abu Rivai
862. Ustadz Muhammad Jauhary
863. Ustadz Abu Muhammad Syihabuddin Al-Atsary
864. Ustadz Abu Ahnaf Arsyad Al-Manokwary
865. Ustadz Husain Al-Auza'i
866. Ustadz Abu Fatimah Disky Berampu
867. Ustadz Abu Maudhunah Azaila'i
868. Ustadz Irfan Thoyyib
869. Ustadz Yusron Al-Haddad
870. Ustadz Khairul Umam
871. Ustadz Haidir Abdurrahman Husain
872. Ustadz Abu Usamah Herwanto
873. Ustadz Asyhari Masduki
874. Ustadz Ryan Rahman Hakim
875. Ustadz Malik Ashari
876. Ustadz Hamzah As-Sindy
877. Ustadz Harits Muhammad Arif
878. Ustadz Muhammad Rifqi Al-Kalimantani
879. Ustadz Sofyan Saladin
880. Ustadz Tega Barudin
881. Ustadz Asep Seppudin
882. Ustadz Pangadilan Harahap
883. Ustadz Ari Setiawan (Alumni STDI Jember)
884. Ustadz dr. Sandro Wills (Dokter)
885. Ustadz Sukirman (Binjai)
886. Ustadz Fauzy Basulthona
887. Ustadz Oryza Abu Sulaiman
888. Ustadz Azis Faturokhman
889. Ustadz Abu Ibrahim Muhammad Mundzir
890. Ustadz dr. Budi Handono (Dokter)
891. Ustadz Fandi Abu Maryam
892. Ustadz Abu Fauzan Gaos bin Ibrahim
893. Ustadz Haidar Askarulqohar
894. Ustadz Hidayatullah Ismail
895. Ustadz Mumuh Mukhtaruddin
896. Ustadz Abu Qotada Al-Barowy
897. Ustadz Ahmad Mudzakkir
898. Ustadz Arsil Anwar
899. Ustadz Ahmad Aqil
900. Ustadz Ramli Shalih
901. Ustadz Ahmad Amirul
902. Ustadz Ayyasy Al-Maidany
903. Ustadz Rizky Abu Ilyasa
904. Ustadz Abu Hanif Ali Patada
905. Ustadz Yusuf Surya
906. Ustadz Yaumil Akhir
907. Ustadz Sanusi Daris
908. Ustadz Irfandi Makku
909. Ustadz Ibnu Majah, BA
910. Ustadz Riswan Batubara
911. Ustadz Abdussalam S (Binjai)
912. Ustadz Adil Harahap
913. Ustadz Abul Hajjaj Abdurrohman (Alumni Darul Hadits Fiyusy, Yaman)
914. Ustadz Abu Ibrahim Yusufbb
915. Ustadz Abu Ja'far Syamsul Arifin
916. Ustadz Rahmad Mudasir
917. Ustadz Asriadi Abdul Aziz
Dan masih banyak lagi….
HAFIDZHAHUMULLAHU TA’ALA (Semoga Allah menjaga mereka semua). Silahkan ambil ilmu sebanyak-banyaknya dari para asatidz sunnah kita di atas, karena mereka senantiasa berada di atas manhaj di atas yang benar. Mereka saling merekomendasikan satu sama lain dan sama-sama bertujuan satu, yakni mengajarkan bagaimana beragama yang benar sesuai manhaj salafush sholih. Adapun perselisihan yang terjadi di antara mereka adalah hal yang lumrah terjadi sebagaimana para ulama juga ada yang berselisih. Mereka tidaklah didanai oleh Amerika ataupun ISIS, mereka bukanlah teroris. Mereka murni ingin mengajarkan agama dan kebaikan di tanah air kita tercinta ini. Terserahlah menyebut mereka wahabi, salafi, sesat. Akan tetapi silahkan tabayyun terlebih dahulu, silahkan lihat ceramah-ceramah mereka dengan hati yang bersih. Anda akan menilainya sendiri.
Barokallahu fikum
Minggu, 10 Oktober 2021
MENGAPA GENERASI TERBAIK UMAT ISLAM TIDAK MERAYAKAN MAULID NABI ?
Mengapa Generasi Terbaik Umat Islam Tidak Merayakan Maulid ?
Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin Rahimahullaah
Perayaan Maulid Nabi tidak dikenal oleh generasi salafus shalih. Serta tidak dilakukan oleh Khulafa Ar Rasyidin, juga tidak dilakukan oleh para sahabat Nabi atau pun juga oleh para tabi’in yang mengikuti mereka dengan baik. Juga tidak dilakukan oleh para imam kaum Muslimin yang hidup setelah mereka.
Dari sini kita bertanya-tanya: apakah kita yang hidup sekarang ini lebih hebat dalam mengagungkan Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam daripada mereka? Jawabnya tentu tidak.
Apakah kita yang hidup sekarang ini lebih hebat cintanya kepada Rasulullah daripada mereka? Jawabnya tentu tidak.
Jika demikian maka sudah semestinya kita mengikuti jejak mereka dan sudah semestinya kita tidak merayakan Maulid Nabi (sebagaimana juga mereka tidak merayakan). Karena amalan tersebut adalah perkara baru dalam agama.
Bagaimana ajaran Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam dalam hal ini? Mengapa beliau tidak membuat perayaan hari kelahirannya? Bagaimana ajaran para Khulafa Ar Rasyidin dalam hal ini? Apakah mereka jahil tentang kebaikan perayaan ini? Ataukah mereka mendiamkan sebuah kebenaran (jika memang perayaan ini benar)? Ataukah mereka enggan mengadakannya karena mereka sombong? Semua ini tidaklah mungkin.
Dan tidak ragu lagi bahwa orang yang merayakan Maulid Nabi ini mereka dilandasi oleh niat yang baik. Mungkin karena kecintaan kepada Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam atau mungkin karena meniru kaum Nasrani yang mereka merayakan hari kelahiran Isa bin Maryam ‘alaihissalam. Lalu mereka mengatakan: (dengan alasan ini) tentu kami lebih benar.
Namun semua alasan tersebut tidak dibenarkan. Karena seseorang itu semakin ia cinta kepada Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam ia akan semakin jauh dari bid’ah. Karena jika seseorang merayakannya lalu berkata: “saya bertaqarrub kepada Allah dengan perayaan ini”, maka kami katakan: “Namun anda telah memasukkan ke dalam agama Allah suatu ritual yang bukan berasal dari-Nya, dan anda melangkahi Allah dan Rasul-Nya (dengan membuat ritual baru dalam agama)”.
Jika mereka mengatakan: “tapi ini sudah menjadi tradisi kami”, maka kami katakan: “apakah anda membuat suatu hari raya agama berdasarkan kepada tradisi, ataukah berdasarkan syariat?”. Tentu jawab yang benar: berdasarkan syariat.
Bahkan Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam ketika datang ke Madinah beliau mendapati penduduk Madinah memiliki dua hari raya yang mereka rayakan dalam rangka mengenang hari bersejarah. Lalu Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam melarangnya dengan bersabda:
« إن الله أبدلكم بخيرٍ منهما: عيد الأضحى وعيد الفطر»
“Sesungguhnya Allah telah menggantikan hari raya untuk kalian dengan hari raya yang lebih baik dari keduanya, yaitu Idul Adha dan Idul Fitri” (HR. Abu Daud 1134, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Abi Daud).
Maka Bagaimana Dengan Anda Yang Malah Membuat Hari Raya Baru?
Jika mereka mengatakan: “Kami merayakan ini dalam rangka mengingat Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam“.
Maka jawabannya:
Pertama, Tidaklah shahih bahwa hari kelahiran beliau pada tanggal 12 Rabi’ul Awwal.
Kedua, katakanlah hal tersebut shahih. Namun yang namanya mengingat Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam itu semestinya dilakukan setiap hari. Bukankah setiap Muslim setiap hari mengucapkan: asyhadu anna Muhammadar Rasulullah (aku bersaksi bahwa Muhammad adalah Rasulullah) dalam adzan? Bahkan dalam shalat, setiap insan juga membaca tasyahud dengan membaca:
السلام عليك أيها النبي ورحمة الله وبركاته، السلام علينا وعلى عباد الله الصالحين، أشهد أن لا إله إلا الله وأشهد أن محمداً عبده ورسوله
“Semoga keselamatan dilimpahkan atasmu wahai Nabi, serta rahmat Allah dan keberkahan dari-Nya. Semoga keselamatan dilimpahkan kepada kami dan juga kepada para hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah”
Mengingat Rasulullah itu semestinya terus-menerus di dalam hati seorang Mukmin dan bukan dikhususkan dalam satu hari saja.Namun sayangnya dikarenakan banyak orang yang tidak memahami hal ini dan tidak memahami bahaya bid’ah, mereka mengadakan perayaan seperti ini terus-menerus (setiap tahun).
Tapi walhamdulillah, ada secercah harapan baik, karena mulai banyak juga orang-orang di masa ini, khususnya para pemuda, yang memahami masalah ini dan memahami bahwasanya perayaan ini adalah bid’ah yang tidak ada asalnya dan tidak ada tuntunannya.
*******
Sumber: Al Liqa Asy Syahri (rekaman n0. 66),
Sumber: TG @ Fawaid Kang Aswad