
Tarian Shufi
Mari kita simak apa kata para ulama tentang tarian shufi.
1. MADZHAB IMAM HANAFIYYAH.
‘Abdul-‘Aziiz bin Ahmad Al-Hanafiy rahimahullah
berkata :
ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﻉُ ﻭَﺍﻟْﻘَﻮْﻝُ ﻭَﺍﻟﺮَّﻗْﺺُ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻳَﻔْﻌَﻠُﻪُ ﺍﻟْﻤُﺘَﺼَﻮِّﻓَﺔُ ﻓِﻲ ﺯَﻣَﺎﻧِﻨَﺎ
ﺣَﺮَﺍﻡٌ
“ Nyanyian, qaul , dan tarian yang dilakukan oleh orang shufi di jaman kita adalah haram."
(Fataawaa Al-Hindiyyah , 43/447).
Abul-Barakaat ‘Abdullah bin Ahmad An-Nasafiy Al-
Hanafiy rahimahullah berkata :
ﻭﻫﺬﺍ ﻧﺺٌّ ﺻﺮﻳﺢٌ ﻓﻲ ﺗﺤﺮﻳﻢ ﺍﻟﺮﻗﺺ ﺍﻟﺬﻱ ﻳﺴﻤّﻴﻪ
ﺍﻟﻤﺘﺼﻮﻓﺔ ﺍﻟﻮﻗﺖ ﻭﺳﻤﺎﻉ ﺍﻟﻄﻴﺐ، ﻭﺇﻧّﻤﺎ ﻫﻮ ﺳﻤﺎﻉٌ ﻓﻴﻪ ﺃﻧﻮﺍﻉُ
ﺍﻟﻔﺴﻖ ﻭﺃﻧﻮﺍﻉُ ﺍﻟﻌﺬﺍﺏ ﻓﻲ ﺍﻵﺧﺮﺓ
“ Ini adalah nash yang shaarih (jelas) dalam pengharaman tarian yang dinamakan oleh kaum sufi jaman ini sebagai nyanyian (samaa’) yang baik.
Nyanyian yang ada padanya hanyalah jenis-jenis
kefasikan dan ‘adzab di akhirat.”
(Syarh Al-Kanz lin-Nasafiy).
Ahmad bin Muhammad Ath-Thahthaawiy Al-Hanafiy
rahimahullah berkata :
ﻭﺃﻣﺎ ﺍﻟﺮﻗﺺ ﻭﺍﻟﺘﺼﻔﻴﻖ ﻭﺍﻟﺼﺮﻳﺦ ﻭﺿﺮﺏ ﺍﻷﻭﺗﺎﺭ ﻭﺍﻟﺼﻨﺞ
ﻭﺍﻟﺒﻮﻕ ﺍﻟﺬﻱ ﻳﻔﻌﻠﻪ ﺑﻌﺾ ﻣﻦ ﻳﺪﻋﻲ ﺍﻟﺘﺼﻮﻑ ﻓﺈﻧﻪ ﺣﺮﺍﻡ
ﺑﺎﻹﺟﻤﺎﻉ؛ ﻷﻧﻬﺎ ﺯﻱُّ ﺍﻟﻜﻔﺎﺭ
“ Adapun tarian, tepuk tangan, teriakan, petikan senar, pukulan simbal, dan tiupan terompet yang dilakukan sebagian orang sufi, maka haram hukumnya berdasarkan ijmaa’ karena ia adalah mode orang-orang kafir.”
(Haasyiyyah Ath-Thahawiy ‘alal-Maraaqiy , 2/311).
Alaauddiin Al-Khawarizmi Al-Hanafi rahimahullah
berkata :
ﺳُﺌﻞ ﺍﻟﺤﻠﻮﺍﻧﻲ ﻋﻤَّﻦ ﺳَﻤّﻮﺍ ﺃﻧﻔﺴﻬﻢ ﺍﻟﺼﻮﻓﻴّﺔ، ﻭﺍﺧﺘﺼّﻮﺍ
ﺑﻨﻮﻉ ﻟِﺒْﺴﺔٍ، ﻭﺍﺷﺘﻐﻠﻮﺍ ﺑﺎﻟﻠﻬﻮ ﻭﺍﻟﺮﻗﺺ، ﻭﺍﺩّﻋﻮﺍ ﻷﻧﻔﺴﻬﻢ
ﺍﻟﻤﻨﺰﻟَﺔَ، ﻓﻘﺎﻝ : ﺍﻓْﺘَﺮَﻭﺍ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻛﺬﺑﺎً
“ Al-Hulwaaniy pernah ditanya tentang golongan yang menamakan dirinya Shuufiyyah, yang mempunyai pakaian khusus, menyibukkan diri dengan permainan dan tarian, serta mendakwakan diri mereka sebagai manzilah; maka ia (Al-Hulwaaniy) berkata : ‘ Mereka telah membuat-buat kedustaan terhadap Allah.”
(Al-Yatiimatud-Dahr fii Fataawaa Ahlil-‘Ashr ).
Mahmuud bin Abil-Qaasim bin Badraan Al-Hanafiy
rahimahullah berkata :
ﺃﻻ ﻓﺈﻥ ﺍﻟﺮﻗﺺ ﻭﺇﺳﺘﻤﺎﻉ ﺍﻟﻐﻨﺎﺀ ﺍﻟﺸﺒﺎﺑﺎﺕ ﻭﺍﻟﻠﻌﺐ ﺑﺎﻟﺸﻄﺮﻧﺞ
ﻭﻟﺒﺲ ﺍﻟﺨﺮﻗﺔ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﺸﺎﻳﺦ ﻭﺗﻘﻠﻴﺪ ﺍﻟﺠﻬﺎﻝ ﻣﻦ ﺍﻟﻌﺒﺎﺩ ﺃﻣﺮ
ﺗﺒﻴﻦ ﺯﻳﻐﺔ ﻋﻨﺪ ﺃﻫﻞ ﺍﻹﺳﻼﻡ ﻭﺍﻟﺴﻨﺔ
“ Ketahuilah, sesungguhnya tarian, mendengarkan
nyanyian seruling, bermain catur, mengenakan pakaian para masyaayikh , serta taqlid kepada orang-orang bodoh dari kalangan ahli ibadah merupakan perkara yang jelas menyimpang menurut orang-orang yang berpegang pada Islam dan sunnah.”
(An-Nahaa ‘an Ar-Raqs wal-Istimaa’ ,2/676).
2. MADZHAB IMAM MAALIKIYYAH.
Statement Maalik bin Anas sebagaimana dinukil oleh Al-Qaadli ‘Iyaadl rahimahumallah :
ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺘﻨﻴﺴﻲ : ﻛﻨﺎ ﻋﻨﺪ ﻣﺎﻟﻚ ﻭﺃﺻﺤﺎﺑﻪ ﺣﻮﻟﻪ ﻓﻘﺎﻝ ﺭﺟﻞ ﻣﻦ ﺃﻫﻞ ﻧﺼﻴﺒﻴﻦ ﻳﺎ ﺃﺑﺎ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﺪﻧﺎ ﻗﻮﻡ ﻳﻘﺎﻝ ﻟﻬﻢ ﺍﻟﺼﻮﻓﻴﺔ
ﻳﺄﻛﻠﻮﻥ ﻛﺜﻴﺮﺍً ﺛﻢ ﻳﺄﺧﺬﻭﻥ ﻓﻲ ﺍﻟﻘﺼﺎﺋﺪ ﺛﻢ ﻳﻘﻮﻣﻮﻥ
ﻓﻴﺮﻗﺼﻮﻥ . ﻓﻘﺎﻝ ﻣﺎﻟﻚ : ﺍﻟﺼﺒﻴﺎﻥ ﻫﻢ؟ ﻗﺎﻝ ﻻ .
ﻗﺎﻝ ﺃﻣﺠﺎﻧﻴﻦ؟ ﻗﺎﻝ ﻻ، ﻗﻮﻡ ﻣﺸﺎﺋﺦ ﻭﻏﻴﺮ ﺫﻟﻚ ﻋﻘﻼً .
ﻗﺎﻝ ﻣﺎﻟﻚ ﻣﺎ ﺳﻤﻌﺖ ﺃﻥ ﺃﺣﺪﺍً ﻣﻦ ﺃﻫﻞ ﺍﻹﺳﻼﻡ ﻳﻔﻌﻞ ﻫﺬﺍ .
“ At-Tuunisiy berkata : Kami pernah berada di sisi Maalik dan shahabat-shahabatnyayang mengitarinya. Ada seorang laki-laki dari penduduk Nushaibiin berkata : ‘Wahai Abu ‘Abdillah, di sisi kami dari suatu kaum yang bernama Shuufiyyah. Mereka makan banyak, setelah itu mereka mendendangkan qashiidah , lalu mereka berdiri dan menari’. Maalik berkata : ‘Apakah mereka itu anak-anak..?’. Ia menjawab : ‘Tidak’. Maalik berkata : ‘Apakah mereka itu orang-orang gila..?’. Ia menjawab : ‘Tidak. Mereka suatu kaum yang berakal terdiri orang-orang tua dan yang lainnya’. Maalik berkata : ‘Aku belum pernah mendengar seorang pun dari orang Islam
melakukannya.”
(Tartiibul-Madaarik , 1/55).
Abu Bakr Ath-Thurthuusiy Al-Maalikiy rahimahullah
berkata :
ﻳﺮﺣﻤﻚ ﺍﻟﻠﻪ - ﻣﺬﻫﺐ ﺍﻟﺼﻮﻓﻴﺔ ﺑﻄﺎﻟﺔ ﻭﺟﻬﺎﻟﺔ ﻭﺿﻼﻟﺔ، ﻭﻣﺎ
ﺍﻹﺳﻼﻡ ﺇﻻ ﻛﺘﺎﺏ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺳﻨﺔ ﺭﺳﻮﻝ، ﻭﺃﻣﺎ ﺍﻟﺮﻗﺺ ﻭﺍﻟﺘﻮﺍﺟﺪ
ﻓﺄﻭﻝ ﻣﻦ ﺃﺣﺪﺛﻪ ﺃﺻﺤﺎﺏ ﺍﻟﺴﺎﻣﺮﻱ، ﻟﻤﺎ ﺍﺗﺨﺬ ﻟﻬﻢ ﻋﺠﻼ
ﺟﺴﺪﺍ ﻟﻪ ﺧﻮﺍﺭ ﻗﺎﻣﻮﺍ ﻳﺮﻗﺼﻮﻥ ﺣﻮﺍﻟﻴﻪ ﻭﻳﺘﻮﺍﺟﺪﻭﻥ؛ ﻓﻬﻮ
ﺩﻳﻦ ﺍﻟﻜﻔﺎﺭ ﻭﻋﺒﺎﺩ ﺍﻟﻌﺠﻞ؛ ....... ﻭﺇﻧﻤﺎ ﻛﺎﻥ ﻳﺠﻠﺲ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ
ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻣﻊ ﺃﺻﺤﺎﺑﻪ ﻛﺄﻧﻤﺎ ﻋﻠﻰ ﺭﺅﻭﺳﻬﻢ ﺍﻟﻄﻴﺮ ﻣﻦ
ﺍﻟﻮﻗﺎﺭ؛ ﻓﻴﻨﺒﻐﻲ ﻟﻠﺴﻠﻄﺎﻥ ﻭﻧﻮﺍﺑﻪ ﺃﻥ ﻳﻤﻨﻌﻬﻢ ﻋﻦ ﺍﻟﺤﻀﻮﺭ ﻓﻲ
ﺍﻟﻤﺴﺎﺟﺪ ﻭﻏﻴﺮﻫﺎ؛ ﻭﻻ ﻳﺤﻞ ﻷﺣﺪ ﻳﺆﻣﻦ ﺑﺎﻟﻠﻪ ﻭﺍﻟﻴﻮﻡ ﺍﻵﺧﺮ
ﺃﻥ ﻳﺤﻀﺮ ﻣﻌﻬﻢ، ﻭﻻ ﻳﻌﻴﻨﻬﻢ ﻋﻠﻰ ﺑﺎﻃﻠﻬﻢ؛ ﻫﺬﺍ ﻣﺬﻫﺐ ﻣﺎﻟﻚ
ﻭﺃﺑﻲ ﺣﻨﻴﻔﺔ ﻭﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻲ ﻭﺃﺣﻤﺪ ﺑﻦ ﺣﻨﺒﻞ ﻭﻏﻴﺮﻫﻢ ﻣﻦ ﺃﺋﻤﺔ
ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ ﻭﺑﺎﻟﻠﻪ ﺍﻟﺘﻮﻓﻴﻖ .
“ Semoga Allah memberikan rahmat kepadamu,…
madzhab Shuufiyyah hanyalah kesia-siaan, kebodohan, dan kesesatan. Islam itu hanyalah Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya shallallaahu ‘alaihi wa sallam . Adapun tarian dan sikap berkasih-kasihan, yang pertama kali mengadakannya adalah rekan-rekan Saamiriy. Ketika ia berhasil membuat patung anak sapi yang bisa bersuara, maka mereka berdiri menari di sekitarnya sambil berkasih-kasihan. Perbuatan tersebut merupakan agama orang kafir dan penyembah anak sapi.....Adapun majelis Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersama para shahabatnya, (keadaannya) adalah seakan-akan dikepala-kepala mereka terdapat burung karena ketenangannya. Sudah seharusnya sulthaan dan para wakilnya melarang mereka (shufiy) menghadiri masjid-masjid dan yang lainnya. Tidak halal bagi seorang pun yang beriman kepada Allah dan hari akhir hadir pada kegiatan mereka. Tidak diperbolehkan menolong kebathilan mereka. Inilah madzhab Maalik, Abu Haniifah, Asy-Syaafi’iy, Ahmad bin Hanbal, dan yang lainnya dari kalangan imam imam kaum muslimin. Wabillaahit- taufiiq.”
(Tafsiir Al-Qurthubiy , 11/238).
Abu Ishaaq Asy-Syaathibiy Al-Maalikiy rahimahullah
berkata :
ﻭﻗﻊ ﺍﻟﺴﺆﺍﻝ ﻋﻦ ﻗﻮﻡ ﻳﺘﺴﻤﻮﻥ ﺑﺎﻟﻔﻘﺮﺍﺀ، ﻳﺰﻋﻤﻮﻥ ﺃﻧﻬﻢ
ﺳﻠﻜﻮﺍ ﻃﺮﻳﻖ ﺍﻟﺼﻮﻓﻴﺔ، ﻓﻴﺠﺘﻤﻌﻮﻥ ﻓﻲ ﺑﻌﺾ ﺍﻟﻠﻴﺎﻟﻲ،
ﻭﻳﺄﺧﺬﻭﻥ ﻓﻲ ﺍﻟﺬﻛﺮ ﺍﻟﺠﻬﺮﻱ ﻋﻠﻰ ﺻﻮﺕ ﻭﺍﺣﺪ، ﺛﻢ ﻓﻲ
ﺍﻟﻐﻨﺎﺀ ﻭﺍﻟﺮﻗﺺ ﺇﻟﻰ ﺁﺧﺮ ﺍﻟﻠﻴﻞ، ﻭﻳﺤﻀﺮ ﻣﻌﻬﻢ ﺑﻌﺾ
ﺍﻟﻤﺘﺴﻤﻴﻦ ﺑﺎﻟﻔﻘﻬﺎﺀ، ﻳﺘﺮﺳﻤﻮﻥ ﺑﺮﺳﻢ ﺍﻟﺸﻴﻮﺥ ﺍﻟﻬﺪﺍﺓ ﺇﻟﻰ
ﺳﻠﻮﻙ ﺫﻟﻚ ﺍﻟﻄﺮﻳﻖ؛ ﻫﻞ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻌﻤﻞ ﺻﺤﻴﺢ
ﻓﻲ ﺍﻟﺸﺮﻉ ﺃﻡ ﻻ؟ . ﻓﻮﻗﻊ ﺍﻟﺠﻮﺍﺏ ﺑﺄﻥ ﺫﻟﻚ ﻛﻠﻪ ﻣﻦ ﺍﻟﺒﺪﻉ
ﺍﻟﻤﺤﺪﺛﺎﺕ، ﺍﻟﻤﺨﺎﻟﻔﺔ ﻃﺮﻳﻘﺔ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ
ﻭﺳﻠﻢ ﻭﻃﺮﻳﻘﺔ ﺃﺻﺤﺎﺑﻪ ﻭﺍﻟﺘﺎﺑﻌﻴﻦ ﻟﻬﻢ ﺑﺈﺣﺴﺎﻥ .
“ Terdapat pertanyaan tentang suatu kaum yang
menamakan diri dengan fuqaraa’ . Mereka menyangka bahwa mereka menempuh jalan orang-orang shufi. Mereka berkumpul pada sebagian malam, lalu mengumandangkan dzikir jahr dengan satu suara, kemudian diiringi dengan lagu dan tarian hingga akhir malam. Hadir pada acara tersebut orang-orang yang disebut fuqahaa’ yang mengenakan pakaian ala guru besar yang memberi petunjuk pada jalan tarekat shufiyyah tersebut. Apakah perbuatan ini dibenarkan menurut syari’at ?. Jawabannya adalah bahwa semua hal itu termasuk
perbuatan bid'ah yang dibuat-buat, bertentangan dengan jalan Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam , para shahabat, dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik.”
(Al-I’tishaam , 1/337).
3. MADZHAB IMAM SYAAFI'IYTAH.
Muhammad bin Idriis Asy-Syaafi’i rahimahullah :
ﻭَﺃَﺧْﺒَﺮَﻧِﻲ ﺯَﻛَﺮِﻳَّﺎ ﺑْﻦُ ﻳَﺤْﻴَﻰ ﺍﻟﻨَّﺎﻗِﺪُ، ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﺍﻟْﺤُﺴَﻴْﻦُ ﺑْﻦُ
ﺍﻟْﺤَﺮُﻭﺭِﻱِّ، ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪُ ﺑْﻦُ ﻳَﻌْﻘُﻮﺏَ، ﻗَﺎﻝَ : ﺳَﻤِﻌْﺖُ ﻳُﻮﻧُﺲَ ﺑْﻦَ
ﻋَﺒْﺪِ ﺍﻷَﻋْﻠَﻰ، ﻗَﺎﻝَ : ﺳَﻤِﻌْﺖُ ﺍﻟﺸَّﺎﻓِﻌِﻲَّ، ﻗَﺎﻝَ : " ﺗَﺮَﻛْﺖُ ﺑِﺎﻟْﻌِﺮَﺍﻕِ
ﺷَﻴْﺌًﺎ ﻳُﺴَﻤُّﻮﻧَﻪُ ﺍﻟﺘَّﻐْﺒِﻴﺮَ، ﻭَﺿَﻌَﺘْﻪُ ﺍﻟﺰَّﻧَﺎﺩِﻗَﺔُ ﻳَﺸْﻐِﻠُﻮﻥَ ﺑِﻪِ ﻋَﻦِ
ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥِ "
" Dan telah mengkhabarkan kepadaku Zakariyyaa bin
Yahyaa An-Naaqid : Telah menceritakan kepada kami Al-Husain bin Al-Haruuriy : Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ya’quub, ia berkata : Aku mendengar Yuunus bin ‘Abdil-A’laa, ia berkata : Aku mendengar Asy-Syaafi’iy berkata : “ Aku meninggalkan ‘Iraaq sesuatu karena munculnya sesuatu di sana yang mereka namakan dengan At-Taghbiir yang telah dibuat oleh kaum Zanadiqah. Mereka memalingkan manusia dengannya dari Al-Qur’an.”
(Diriwayatkan oleh Al-Khallaal dalam Al-Amru bil-Ma’ruuf wan-Nahyu ‘anil-Munkar ,hal. 99; shahih).
Ibnu Shalah Asy-Syaafi’i rahimahullah pernah ditanya tentang orang yang memainkan alat musik duff dan melakukan tarian, apakah ia berdosa dan ‘adalah (keadilan)-nya gugur ? – maka ia menjawab :
ﻧﻌﻢ ﻳَﺄْﺛَﻢ ﺑﺬﻟﻚ ﻭﻳﻔﺴﻖ ﻭَﺗﺴﻘﻂ ﻋَﺪَﺍﻟَﺘﻪ ﻭﺣﺎﻟﺘﻪ ﻫَﺬِﻩ ﻭَﻫَﺬَﺍ
ﺍﻟﺴﻤﺎﻉ ﺍﻟْﻤُﻌْﺘَﺎﺩ ﺣﺮَﺍﻡ ﻏﻠﻴﻆ ﻋِﻨْﺪ ﺍﻟْﻌﻠﻤَﺎﺀ ......
“ Benar, ia berdosa atas perbuatan tersebut. Ia difasikkan dan digugurkan ‘adalah-nya. Dan keadaannya ini, serta nyanyian yang dibiasakannya ini sangat diharamkan menurut para ulama....”
(Fataawaa Ibnish-Shalaah ,2/498).
Al-‘Izz bin ‘Abdis-Salaam Asy-Syaafi’i rahimahullah
berkata :
ﺍﻟﺮﻗﺺ ﻻ ﻳﺘﻌﺎﻃﺎﻩ ﺇﻻ ﻧﺎﻗﺺ ﺍﻟﻌﻘﻞ، ﻭﻻ ﻳﺼﻠُﺢ ﺇﻻ ﻟﻠﻨﺴﺎﺀ
“ Tidak ada yang melakukan tarian kecuali orang yang kurang akalnya. Tidak layak dilakukan kecuali bagi para wanita.”
(Qawaa’idul-Ahkaam , hal. 679).
4. MADZYAB IMAM HANAABILAH.
Ibnul-Jauziy menukil pendapat Ahmad bin Hanbal
rahimahumallah :
ﻭﺭﻭﻯ ﻋﻨﻪ ﺃﺑﻮ ﺍﻟﺤﺎﺭﺙ ﺃﻧﻪ ﻗﺎﻝ : ﺍﻟﺘﻐﻴﻴﺮ ﺑﺪﻋﺔ، ﻓﻘﻴﻞ ﻟﻪ ﺃﻧﻪ
ﻳﺮﻗﻖ ﺍﻟﻘﻠﺐ . ﻓﻘﺎﻝ ﻫﻮ ﺑﺪﻋﺔ . ﻭﺭﻭﻯ ﻋﻨﻪ ﻳﻌﻘﻮﺏ ﺍﻟﻬﺎﺷﻤﻲ :
ﺍﻟﺘﻐﻴﻴﺮ ﺑﺪﻋﺔ ﻣﺤﺪﺙ . ﻭﺭﻭﻯ ﻋﻨﻪ ﻳﻌﻘﻮﺏ ﺑﻦ ﻏﻴﺎﺙ ﺃﻛﺮﻩ
ﺍﻟﺘﻐﻴﻴﺮ ﻭﺃﻧﻪ ﻧﻬﻰ ﻋﻦ ﺍﺳﺘﻤﺎﻋﻪ.
“ Dan diriwayatkan dari Abul-Haarits, bahwasannya
Ahmad berkata : ‘ At-Taghyiir (musik dan tarian) adalah bid’ah’. Dikatakan kepadanya : ‘Ia dapat melembutkan hati’. Ahmad berkata : ‘Hal itu adalah bid’ah’." Diriwayatkan oleh Ya'quub Al-Haasyimiy darinya (Ahmad), ia berkata : ‘ At-Taghyiir adalah bid’ah yang diada-adakan’. Dan diriwayatkan oleh Ya’quub bin Ghiyaats darinya (Ahmad), ia berkata : ‘Aku membenci at-taghyiir ’ – dan bahwasannya ia melarang untuk mendengarkannya.”
(Talbiis Ibliis , 1/203).
Ibnul-Jauziy rahimahullah sendiri berkata :
ﻭﻗﺎﻝ ﺍﻟﻔﻘﻬﺎﺀ ﻣﻦ ﺃﺻﺤﺎﺑﻨﺎ ﻻ ﻧﻘﺒﻞ ﺷﻬﺎﺩﺓ ﺍﻟﻤﻐﻨﻲ ﻭﺍﻟﺮﻗﺎﺹ
ﻭﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﻤﻮﻓﻖ
“ Para fuqahaa’ dari kalangan shahabat kami (ulama
Hanaabilah) tidak menerima persaksian penyanyi dan
penari." Wallaahul-muwaffiq ’ [1/205-206].
Ibnu Rajab Al-Hanbaliy rahimahullah berkata.:
ﻗُﻠْﺖ : ﻭَﻟَﻪُ ﺭﺳﺎﺋﻞ ﻛﺜﻴﺮﺓ ﺇﻟﻰ ﺍﻷﻋﻴﺎﻥ ﺑﺎﻹِﻧﻜﺎﺭ ﻋَﻠَﻴْﻬِﻢ ﻭﺍﻟﻨﺼﺢ
ﻟَﻬُﻢْ . ﻭﺭﺃﻳﺖ ﺑﺨﻄﻪ ﻛﺘﺎﺑﺎ ﺃﺭﺳﻠﻪ ﺍﻟﻰ ﺍﻟﺨﻠﻴﻔﺔ ﺑﺒﻐﺪﺍﺩ . ﻭﺃﺭﺳﻞ
ﺃﻳﻀًﺎ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﻋَﻠِﻲ ﺑْﻦ ﺇﺩﺭﻳﺲ ﺍﻟﺰﺍﻫﺪ - ﺻﺎﺣﺐ ﺍﻟﺸﻴﺦ
ﻋَﺒْﺪ ﺍﻟﻘﺎﺩﺭ - ﺭﺳﺎﻟﺔ ﻃﻮﻳﻠﺔ، ﺗﺘﻀﻤﻦ ﺇﻧﻜﺎﺭ ﺍﻟﺮﻗﺺ ﻭﺍﻟﺴﻤﺎﻉ
ﻭﺍﻟﻤﺒﺎﻟﻐﺔ ﻓِﻲ ﺫَﻟِﻚَ .
“ Aku katakan : ‘Ia (Ishaaq bin Ahmad bin Muhammad
bin Ghaanim Al-Hanbaliy) mempunyai banyak risaalah yang ditujukan kepada beberapa orang dalam rangka pengingkaran dan nasihat kepada mereka. Dan aku pernah melihat sebuah kitab dengan tulisannya, yang ia kirim kepada Khaliifah di Baghdaad. Ia juga pernah mengirimkan kepada Asy-Syaikh ‘Aliy bin Idriis Az-Zaahid – shahabat Asy-Syaikh ‘Abdul-Qaadir – sebuah risalah panjang yang berisi pengingkaran terhadap tarian, nyanyian, dan berlebih-lebihan dalam hal tersebut.”
(Dzail Thabaqaat Al-Hanaabilah , 1/164).
Ibnu Taimiyyah Al-Hanbaliy rahimahullah berkata :
ﻭﺃﻣﺎ ﺍﻟﺮﻗﺺ ﻓﻠﻢ ﻳﺄﻣﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﻪ ﻭﻻ ﺭﺳﻮﻟﻪ ﻭﻻ ﺃﺣﺪ ﻣﻦ ﺍﻷﺋﻤﺔ
ﺑﻞ ﻗﺪ ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﻰ ﻛﺘﺎﺑﻪ ﻭﺍﻗﺼﺪ ﻓﻰ ﻣﺸﻴﻚ ﻭﻗﺎﻝ ﻓﻰ ﻛﺘﺎﺑﻪ
ﻭﻋﺒﺎﺩ ﺍﻟﺮﺣﻤﻦ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﻳﻤﺸﻮﻥ ﻋﻠﻰ ﺍﻷﺭﺽ ﻫﻮﻧﺎ ﺃﻯ ﺑﺴﻜﻴﻨﺔ
ﻭﻭﻗﺎﺭ . ﻭﺇﻧﻤﺎ ﻋﺒﺎﺩﺓ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ ﺍﻟﺮﻛﻮﻉ ﻭﺍﻟﺴﺠﻮﺩ ﺑﻞ ﺍﻟﺪﻑ
ﻭﺍﻟﺮﻗﺺ ﻓﻰ ﺍﻟﻄﺎﺑﻖ ﻟﻢ ﻳﺄﻣﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﻪ ﻭﻻ ﺭﺳﻮﻟﻪ ﻭﻻ ﺍﺣﺪ ﻣﻦ
ﺳﻠﻒ ﺍﻷﻣﺔ ﺑﻞ ﺃﻣﺮﻭﺍ ﺑﺎﻟﻘﺮﺁﻥ ﻓﻰ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻭﺍﻟﺴﻜﻴﻨﺔ
“ Adapun tarian, maka itu tidak pernah diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya, serta tidak seorangpun dari
kalangan imam kaum muslimin. Bahkan Allah ta’ala
berfirman dalam kitab-Nya : ‘ Dan sederhanalah kamu
dalam berjalan ’ (QS. Luqmaan : 19). Dan Allah juga
berfirman dalam kitab-Nya : ‘ Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati’ (QS. Al-Furqaan : 63), yaitu : dengan ketenangan. Ibadah yang dilakukan kaum muslimin hanyalah rukuk dan sujud. Akan tetapi permainan duff dan tarian di loteng rumatidak pernah diperintahkan Allah dan Rasul-Nya. Tidak pula oleh seorang pun dari kalangan salafnya umat. Akan tetapi mereka (kaum muslimin) diperintahkan untuk membaca Al-Qur’an dalam shalat dan bersikap tenang.”
(Majmuu’ Al-Fataawaa 11/599).
Wallaahu a’lam .
Semoga ada manfaatnya.
[1] Yaitu hadits yang ia sebut sebelumnya :
ﻛﻞُّ ﻟَﻌِﺐِ ﺍﺑﻦ ﺁﺩﻡ ﺣﺮﺍﻡٌ ﺇﻻ ﺛﻼﺛﺔ : ﻣﻼﻋﺒﺔ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﺃﻫﻠﻪ، ﻭﺗﺄﺩﻳﺒﻪ ﻟﻔَﺮَﺳﻪ، ﻭﻣُﻨﺎﺿَﻠَﺘﻪ ﻟﻘﻮﺳﻪ
“ Semua permainan anak Adam adalah haram kecuali tiga, yaitu : cumbuan seorang laki-laki terhadap istrinya, pengajaran yang ia lakukan terhadap kudanya, serta tembakan dari busur dan panahnya.”
Sumber :
http://abul-jauzaa.blogspot.com/2014/03/apa-kata-ulama-tentang-tarian-sufi.html?m=1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar