CARA MEMBANGUNKAN SAHUR YANG BENAR
By : Ustadz Ammi Nur Baits -
Aneka Acara Sahur
PERTANYAAN :
Assalaamu’alaikum, Ustadz, bagaimana hukum memutar kaset muratal Al-Qur'an atau lagu-lagu religi di pengeras suara masjid sekitar pukul 02.00 sampai masuk waktu Shubuh, dengan tujuan membangunkan orang-orang untuk sahur ?
Mohon disertakan dalil-dalil dari Al-Qur'an dan hadits yang shahih, serta perkataan para ulama.
Terima kasih
Jazakumullah khairan
JAWAB ::
Wa’alaikumussalam, Bismillah was shalatu was salam ‘ala rasulillah.
Cara membangunkan orang untuk sahur atau shalat Tahajud yang dilakukan di zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bukan demikian. Bukan dengan teriak-teriak ngundang orang: Sahuuuurr!!!, sahuuuurrr!!, atau menabuh kentongan, atau menyalakan murattal di masjid, atau bahkan lagu ‘religi’ nan penuh musik, yang justru mengotori masjid. Bukan demikian cara yang tepat. Justru ini semua akan sangat mengganggu orang yang shalat malam atau orang yang sedang istirahat.
Bagaimana dengan bacaan Alquran ? Bukankah ini satu hal yang baik ?
Benar, bacaan Al-Qur'an adalah satu hal yang baik, namun bukankah ketika Al-Qur'an diperdengarkan kita disyari'atkan untuk mendengarkannya ? Allah ta'ala berfirman:
وَإِذَا قُرِئَ الْقُرْآنُ فَاسْتَمِعُوا لَهُ وَأَنْصِتُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
“Apabila dibacakan Al-Qur'an, perhatikanlah dan diamlah, agar kalian diberi rahmat.”
(QS. Al-A’raf: 204).
Apa yang bisa anda bayangkan ketika diperdengarkan Al-Qur'an kemudian malah ditinggal tidur ? Bukankah hal yang bijak, ketika kita tidak memaksa masyarakat untuk bangun demi mendengarkan Al-Qur'an ?
Hal ini pernah terjadi dizaman shahabat, mereka Tahajud dengan mengeraskan bacaan Al-Qur'an. Kemudian dilarang oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, karena ini mengganggu.
BAGAIMANA CARA YANG BENAR ?
Cara yang benar adalah dengan adzan awal.
Adzan dimasa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam diwaktu pagi ada :
1. Adzan awal. Dilakukan sebelum terbit Fajar shodiq oleh Bilal bin Rabah.
2. Adzan Shubuh. Dilakukan setelah terbit Fajar Shubuh oleh shahabat Abdullah bin Ummi Maktum.
Jarak antara adzan Bilal dan Ibnu Ummi Maktum tidak terlalu jauh. Karena itu, para shahabat yang mengakhirkan makan sahur masih bisa menjumpai adzannya Bilal.
Beliau shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ بِلَالًا يُؤَذِّنُ بِلَيْلٍ لِيُنَبِّهَ نَائِمَكُمْ وَيُرْجِعَ قَائِمَكُمْ
“Sesungguhnya Bilal melakukan adzan di malam hari (sebelum Shubuh), untuk membangunkan orang yang tidur diantara kalian dan orang yang Tahajud bisa kembali istirahat (untuk persiapan Shubuh).”
(HR. Nasai, 2170)
Dalam riwayat yang lain:
لاَ يَمْنَعَنَّ أَحَدَكُمْ أَذَانُ بِلاَلٍ مِنْ سَحُورِهِ
“Jangan sampai adzan Bilal membuat kalian untuk menghentikan makan sahurnya…”
(HR. Bukhari 7247).
Dalam riwayat yang lain :
“إن بلالا يؤذن بليل، فكلوا واشربوا حتى يؤذن ابن أم مكتوم”
“Sesungguhnya Bilal melakukan adzan di malam hari (sebelum Shubuh). Makan dan minumlah kalian, sampai Ibnu Ummi Maktum Adzan.”
(HR. Muslim 1092).
Itulah yang sesuai sunnah. Adzan dua kali menjelang Shubuh dan ketika Shubuh dengan dua orang yang berbeda. Agar orang bisa perhatian dengan sahur atau shalat malam.
Allahu a’lam bish showab
Dijawab oleh: Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina KonsultasiSyariah.com)
Read more https://konsultasisyariah.com/12903-cara-membangunkan-sahur-yang-benar.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar