Kamis, 23 November 2017

JANGAN MENYIA-NYIAKAN SHOLAT ASHAR

JANGAN SIA-SIAKAN SHALAT ASHAR 

Oleh: Ustadz Indra Abu Salma 

بسم الله الرحمن الرحيم 
اللهم صل وسلم على نبينا محمد 

Saudaraku...
Janganlah Kesibukan dikantor, menjadi buruh yang terikat jam kerja, dan pekerjaan yang kotor lagi sulit menyebabkan kita terus menerus meremehkan dan melewatkan shalat Ashar. 

Allah Azza wa Jalla berfirman :

حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلَاةِ الْوُسْطَى وَقُومُوا لِلَّهِ قَانِتِينَ

“Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu’.”
(QS. Al-Baqarah: 238)

Yang dimaksud dengan “shalat wustha” dalam ayat diatas adalah shalat Ashar, berdasarkan hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika terjadi perang Ahzab,

شَغَلُونَا عَنِ الصَّلَاةِ الْوُسْطَى، صَلَاةِ الْعَصْرِ

“Mereka (kaum kafir Quraisy) telah menyibukkan kita dari shalat wustha, (yaitu) shalat ashar.” 
(HR. Muslim no. 627)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

إِنَّ هَذِهِ الصَّلَاةَ عُرِضَتْ عَلَى مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ فَضَيَّعُوهَا، فَمَنْ حَافَظَ عَلَيْهَا كَانَ لَهُ أَجْرُهُ مَرَّتَيْنِ، وَلَا صَلَاةَ بَعْدَهَا حَتَّى يَطْلُعَ الشَّاهِدُ ، وَالشَّاهِدُ: النَّجْمُ.

‘Sesungguhnya shalat ini (shalat Ashar) pernah diwajibkan kepada ummat sebelum kalian, namun mereka menyia-nyiakannya. Barangsiapa yang menjaga shalat ini, maka baginya pahala dua kali lipat. Dan tidak ada shalat setelahnya sampai terbitnya syahid (yaitu bintang).’”
(HR. Muslim no. 830)

لَنْ يَلِجَ النَّارَ أَحَدٌ صَلَّى قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ، وَقَبْلَ غُرُوبِهَا

“Tidak akan masuk neraka seorang pun yang mengerjakan shalat sebelum Matahari terbit (shalat Shubuh) dan sebelum Matahari terbenam (shalat Ashar).” 
(HR. Muslim no. 634)

مَنْ تَرَكَ صَلاَةَ الْعَصْرِ فَقَدْ حَبِطَ عَمَلُهُ

“Barangsiapa yang meninggalkan shalat Ashar, maka terhapuslah amalannya.” 
(HR. Al Bukhari no. 553)

الَّذِي تَفُوتُهُ صَلَاةُ الْعَصْرِ، كَأَنَّمَا وُتِرَ أَهْلَهُ وَمَالَهُ

“Orang yang terlewat (tidak mengerjakan) shalat Ashar, seolah-olah dia telah kehilangan keluarga dan hartanya.” 
(HR. Al Bukhari no. 552)

Semoga kita tidak termasuk dalam kategori orang-orang munafik yang berleha-leha mengundurkan shalat Ashar hingga keluar dari waktunya.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda tentang orang-orang semacam ini :

تِلْكَ صَلَاةُ الْمُنَافِقِ، يَجْلِسُ يَرْقُبُ الشَّمْسَ حَتَّى إِذَا كَانَتْ بَيْنَ قَرْنَيِ الشَّيْطَانِ، قَامَ فَنَقَرَهَا أَرْبَعًا، لَا يَذْكُرُ اللهَ فِيهَا إِلَّا قَلِيلًا

“Itulah shalatnya orang munafik, (yaitu) duduk mengamati Matahari. Hingga ketika Matahari berada diantara dua tanduk setan (yaitu ketika hampir tenggelam), dia pun berdiri (untuk mengerjakan shalat Ashar) empat raka’at (secara cepat) seperti patukan ayam. Dia tidak berdzikir untuk mengingat Allah, kecuali hanya sedikit saja.” 
(HR. Muslim no. 622)

الله الموفق

By : ustadz Abu Indra Salma-Makasar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar