Pembahasan Tata Cara Sholat Hajat
بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
*Peetanyaan:*
Afwan Ustadz,
Doa sholat hajat yang di bawah ini
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ الْحَلِيمُ الْكَرِيمُ، سُبْحَانَ اللهِ رَبِّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ، الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، أَسْأَلُكَ مُوجِبَاتِ رَحْمَتِكَ وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ وَالْغَنِيمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ وَالسَّلاَمَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ، لاَ تَدَعْ لِي ذَنْبًا إِلاَّ غَفَرْتَهُ وَلاَ هَمًّا إِلاَّ فَرَّجْتَهُ وَلاَ حَاجَةً هِيَ لَكَ رِضًا إِلاَّ قَضَيْتَهَا، يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ
“Tidak ada sesembahan yang benar melainkan Allah yang Maha Penyantun dan Mahamulia, Mahasuci Allah Rabb Arsy yang agung, segala puji millik Allah Rabb sekalian alam, aku memohon kepada-Mu hal-hal yang menyebabkan datangnya rahmat-Mu, dan yang menyebabkan ampunan-Mu serta keuntungan dari tiap kebaikan dan keselamatan dari segala dosa. Janganlah Engkau tinggalkan pada diriku dosa kecuali Engkau ampuni, kegundahan melainkan Engkau berikan jalan keluarnya, tidak pula suatu kebutuhan yang Engkau ridhai melainkan Engkau penuhi, wahai Yang Maha Penyayang di antara penyayang.”
Terdapat dalam hadits dho'if, apakah tetap boleh diamalkan?
*Jawab:*
وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته
بِسْـمِ الله
Iya benar riwayat yang menyebutkan redaksi doa seperti ini memang lemah. Diantara yang melemahkan riwayat ini adalah Imam Al-Albani sebagaimana beliau terangkan di dalam kitab Irwa’ul Ghalil : 460.
*Tata Cara Sholat Hajat?*
Demikian pula sholat hajat (mengamalkan tata cara sholat hajat red.) adalah sholat yang tidak disyariatkan karena riwayat yang mendasarinya lemah. Para ulama besar yang tergabung dalam Al-Lajnah Ad-Daimah menyatakan :
أما ما يسمى بصلاة الحاجة: فقد جاءت بأحاديث ضعيفة ومنكرة -فيما نعلم- لا تقوم بها حجة، ولا تصلح لبناء العمل عليها.
وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم.
“Adapun yang disebut dengan sholat hajat telah datang keterangan tentangnya berupa hadits-hadits yang lemah lagi mungkar setahu kami, yang tidak sah dijadikan sebagai argumen dan tidak sah dijadikan pondasi dari sebuah amal.
Hanya Allah saja yang menganugrahkan taufik, shalawat serta salam semoga terlimpah kepada nabi kita Muhammad, keluarga dan para sahabatnya.”
[Fatawa Lajnah Daimah : 8/162].
*Berkaitan Dengan Hukum Mengamalkan Hadits Dhaif,*
Imam Al-Laknuwi menyatakan :
ويُحرم التساهل في (الحديث الضعيف) سواءً كان في الأحكام أو القصص أو الترغيب أو الترهيب أو غير ذالك
“Dan haram hukumnya kita bermudah-mudahan di dalam hadits dha'if/lemah. Sama saja apakah dalam masalah hukum, kisah, motivasi, atau ancaman atau yang lainnya.”
[Al-Atsar Al-Marfu’ah : 21].
Dan sebagian ulama lain membolehkan mengamalkan hadits dha'if dengan syarat-syarat yang sangat ketat yang hampir sukar untuk dilakukan syarat-syarat ini. Maka yang lebih utama adalah mencukupkan diri dengan hadits-hadits yang shahih saja.
Wallohu A’lam,
Wabillahittaufiq
••• ════ ༻🎯༺ ════ •••
Dijawab dengan ringkas oleh :
Ustadz Abul Aswad Al Bayati, حفظه الله تعالى
Sumber : https://bimbinganislam.com/pembahasan-tata-cara-sholat-hajat/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar